News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Pasukan Israel Hancurkan 1000 Masjid dan Puluhan Kuburan sejak 7 Oktober

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kombinasi gambar yang dibuat pada tanggal 11 Januari 2024 ini menunjukkan pemandangan udara yang diambil pada tanggal 26 Januari 2021 dari landmark Masjid Hassaina di Kota Gaza (kanan) dan pemandangan udara yang diambil pada tanggal 6 Januari 2024 dari masjid yang sama. Masjid rusak berat akibat pemboman Israel.

Penghancuran situs keagamaan yang disengaja, seperti kuburan, melanggar hukum internasional.

Pakar hukum mengatakan kepada CNN bahwa tindakan Israel itu dapat dianggap sebagai kejahatan perang.

Seorang juru bicara IDF tidak dapat menjelaskan penghancuran 16 pemakaman yang koordinatnya diberikan oleh CNN.

Mereka hanya mengatakan bahwa militer terkadang “tidak punya pilihan lain” selain menargetkan kuburan yang diklaim digunakan oleh Hamas untuk tujuan militer.

IDF mengatakan menyelamatkan para sandera dan menemukan serta mengembalikan jenazah mereka adalah salah satu misi utamanya di Gaza, itulah sebabnya jenazah dipindahkan dari beberapa kuburan.

Namun dalam kasus lain, militer Israel tampaknya menggunakan kuburan sebagai markas militer.

Citra satelit Pemakaman Shajaiya, di Kota Gaza, 31 Oktober 2023 (atas), 10 Januari 2024 (bawah) (CNN/Maxar Technologies)

Analisis CNN terhadap citra satelit dan video menunjukkan bahwa buldoser Israel mengubah beberapa kuburan menjadi pos militer, meratakan petak-petak yang luas dan mendirikan tanggul untuk memperkuat posisi mereka.

Juru bicara IDF tidak menjelaskan mengapa sebagian besar kuburan dibuldoser untuk diubah menjadi pos militer atau mengapa kendaraan militer diparkir di tempat kuburan dulu berada.

“Kami memiliki kewajiban serius untuk menghormati orang yang sudah meninggal dan tidak ada kebijakan untuk membuat pos militer di luar kuburan,” kata juru bicara tersebut kepada CNN.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini