News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tetangga Rusia Dianggap 'Lebay' Bakal Diinvasi Putin, Ini Omongan NATO

Penulis: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pengamanan gigi naga, Tiga negara tetangga Rusia membangun bunker di perbatasan termasuk parit dan gigi naga untuk mengantisipasi serangan Moskow.

TRIBUNNEWS.COM -- Negara-negara anggota NATO yang berbatasan dengan Rusia dianggap berlebihan atau 'lebay'.

Mereka menyiapkan bunker, parit, ranjau dan pengamanan gigi naga untuk mengantisipasi datangnya tentara Kremlin ke negeri mereka.

Sementara Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius memperingatkan negaranya menghadapi serangan langsung dari Rusia pada 2025 mendatang.

Baca juga: Alasan Ukraina Tak Penuhi Gudang Amunisi: Rusia Tahu Tempat Kami Simpan Senjata

Pistorius beranggapan Moskow bakal menyerang anggota NATO setelah meraih kemenangan besar atas Ukraina.

Akan tetapi anggapan adanya ancaman tersebut disanggah oleh NATO. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menepis adanya ancaman Rusia terhadap negara NATO.

Stoltenberg pada Selasa (23/1/2024) mengatakan hal itu.

“Kami tidak melihat adanya ancaman langsung atau segera terhadap sekutu NATO mana pun,” kata Sekjen NATO kepada wartawan dikutip dari Russia Today.

Meski demikian jelasnya, para sekutunya perlu terus waspada dan memantau dengan cermat apa yang dilakukan Rusia.

"Kami telah meningkatkan kewaspadaan dan kehadirannya di bagian timur aliansi. Untuk mencegah serangan terhadap negara-negara sekutu.

Baca juga: Inggris Kirim Foto ke PBB, Diduga Korea Utara Suplai Roket Balistik ke Rusia untuk Invasi ke Ukraina

Jerman Siapkan Kemungkinan Perang

Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius juga memperingatkan pada hari Senin bahwa negaranya harus siap menanggapi kemungkinan serangan Rusia meskipun saat ini belum ada ancaman nyata.

“Pencegahan adalah satu-satunya cara efektif untuk memposisikan diri melawan agresor sejak awal,” kata Pistorius kepada ZDF, sambil menyerukan kepada Jerman dan sekutu NATO-nya untuk berkomitmen memperkuat kemampuan militer mereka.

Tetangga Bangun 600 Bunker

Sebelumnya tiga tetangga Rusia yaitu Estonia, Latvia dan Lithuania, juga telah menandatangani proyek pembangunan ratusan bunker. Setidaknya mereka berencana membangun 600 bunker di perbatasan.

Mereka bertemu di Riga (Slavia) dan menyepakati rencana pembangunan apa yang mereka sebut “instalasi pertahanan anti-mobilitas” di perbatasan timur mereka “untuk mengusir kemungkinan agresi Rusia.”

Tiga negara pecahan Uni Sovyet tersebut dalam keadaan waspada sangat tinggi terhadap Rusia.

Menteri Pertahanan Estonia Hanno Pevkur mengatakan, apa pun dilakukan untuk keamanan rakyatnya.

“Kami melakukan upaya ini agar masyarakat Estonia dapat merasa aman,” kata

Ia menambahkan bahwa konflik di Ukraina telah menunjukkan bahwa “selain peralatan, amunisi dan tenaga kerja, kita juga memerlukan struktur pertahanan fisik di perbatasan.”

Sebagai bagian dari apa yang disebut “Garis Pertahanan Baltik,” Estonia berjanji untuk membangun ratusan bunker beton, masing-masing berukuran sekitar 35 meter persegi dan mampu menampung 10 tentara.

Mereka akan ditempatkan di sepanjang perbatasan sepanjang 294 kilometer dengan Rusia dan dihubungkan dengan jaringan titik dukungan dan jalur pasokan.

Ranjau darat, kawat silet, dan penghalang anti-tank “gigi naga” akan disimpan di dekatnya sehingga dapat dengan cepat dikerahkan jika diperlukan, Kaido Tiitus, seorang staf di Kementerian Pertahanan, mengatakan kepada stasiun penyiaran negara ERR.

Bunker tersebut dilaporkan harus mampu bertahan dari serangan langsung peluru artileri 152 mm.

Anggaran awal untuk program ini adalah €60 juta ($65 juta). Pembangunannya diperkirakan akan dimulai pada awal tahun 2025. Menurut Tiitus, proses yang paling sulit adalah membeli tanah yang saat ini dimiliki swasta.

“Ada tanda tanya besar mengenai penjualan tanah di tenggara Estonia, misalnya karena masyarakat di sana tidak ingin menjual tanah, karena tanah itu penting bagi mereka, apakah tanah tersebut memiliki nilai tradisional ataukah itu murni tanah pertanian yang menjaga jiwa masyarakat tetap hidup di pelosok negeri ini,” katanya.

Kementerian Pertahanan Estonia memperkirakan bahwa sekitar 600 bunker akan dibutuhkan untuk proyek tersebut, menurut outlet Posttimees.

Sementara itu Moskow menyatakan kekhawatiran negara-negara tersebut hanya 'paranoid' memiliki wilayah diperbatasan dengan Rusia.

Russia Today memberitakan Presiden Rusia Vladimir Putin menyebutnya hanya sebagai 'omong kosong'.

Putin berpendapat bahwa Rusia “tidak memiliki kepentingan geopolitik, ekonomi atau militer” dalam melakukan hal tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini