TRIBUNNEWS.COM -- Belum sisa mendepak panglima militer Ukraina, Valery Zaluzhny, Presiden Volodymyr Zelensky terus melakukan manuver.
Kali ini Presiden Ukraina tersebut dilaporkan telah memberi tahu ke Gedung Putih Amerika Serikat (AS) kalau Zaluzhny yang dijuluki sebagai 'jenderal besi' segera dicopot.
"Zelensky telah menginformasikan bahwa keputusan pencopotan telah diambil," demikian tulis The Washington Post akhir pekan ini.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-709: Kapal Ivanovets Rusia Tenggelam Dihantam Drone Laut Kyiv
Sumber Washington Post mengatakan bahwa keputusan presiden tersebut telah diterima gedung putih. Akan tetapi negeri Paman Sam itu tidak mendukung atau menentang.
Gedung putih perlu dikasih tahu mengenai keputusan Zelensky tersebut mengingat AS menjadi negara pendukung utama setelah Ukraina dicabik perang dengan Rusia.
Washington adalah sponsor utama Ukraina dalam memerangi invasi Rusia yang terjadi muai Februari 2022.
Hingga Saat ini, AS dilaporkan telah memberi bantuan ke Ukraina sebanyak 77 miliar dolar AS atau Rp 1.211 triliun (kurs Rp 25.700/dolar AS). Sebagian besar bantuan yang diberikan dipakai untuk perang.
Perseteruan Zelensky dengan Zaluzhny berawal dari gagalnya serangan balik Ukraina pada musim semi 2023 lalu.
Zaluzhny dianggap gagal memimpin militer Ukraina membawa kemenangan saat serangan tersebut. Bahkan tentara Ukraina terusir dari beberapa kota, salah satunya Bakhmut.
Perseteruan keduanya pun mulai meruncing, ketika Zelensky mendesak sang jenderal besi terus melakukan penyerangan ke Rusia, namun sang jenderal menggambarkan situasi di garis depan sebagai “jalan buntu”.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-708: 402 Tawanan Perang Dibebaskan oleh Putin dan Zelensky
Zaluzhni pernah mengungkapkan, untuk bisa mengimbangi tentara Rusia, Ukraina harus merekrut setidaknya 500 ribu tentara baru lewat mobilisasi warga. Hal itu tadinya ditentang oeh Zelensky.
Zelensky pun dikabarkan berusaha mendepak Zaluzhny, namun upaya tersebut gagal, karena tak mendapat dukungan dari militer Ukraina.
Zaluzhny dikenal sangat dihormati oleh tentara Ukraina, ia dianggap sebaga pemimpin miiter yang memperlakukan para pasukannya lebih manusiawi.
Ia juga dianggap sangat berjasa saat memimpin militer Ukraina mengsir Rusia dari Kiev, setelah kota itu dikepung oleh tentara Kremlin hingga tinggal 1 kilometer jaraknya dari pusat kota.
Ia memimpin mengusir separatis yang didukung oleh Rusia dari Ukraina timur pada 2014 lalu. Zaluzhny dipromosikan menjadi panglima angkatan bersenjata Ukraina pada Juli 2021 oleh Zelensky.
Dikutip dari Russia Today, Zelensky dan Zaluzhny berselisih mengenai potensi melampaui batas peran mereka dalam lingkup masing-masing.
Perselisihan pun semakin memuncak saat mendekati pemilihan presiden. Jika pilpres jadi digelar pada 2024, maka pesaing Zelensky sesungguhnya adalah 'sang Jenderal Besi'.
Popularitas Zaluzhny sangat tinggi di kalangan masyarakat Ukraina.
Sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh Institut Sosiologi Internasional Kiev (KIIS), yang dirilis pada bulan Desember, menemukan bahwa meskipun kepercayaan publik terhadap Zelensky turun menjadi 62 persen dari 84 persen pada tahun lalu, Zaluzhny dipercaya oleh 88 persen responden.