TRIBUNNEWS.COM - Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam terus berjibaku melawan penjajahan Israel di Gaza, Palestina.
Operasi serangan pejuang Palestina di Jalur Gaza itu pun dilaporkan mengakibatkan terbunuhnya dan terlukanya sejumlah besar perwira dan tentara Israel, atau pasukan pertahanan Israel (IDF).
Al-Qassam, mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (8/2/2024) bahwa lebih dari 1.108 kendaraan Israel dihancurkan sejak awal perang pada 7 Oktober 2023.
Al-Qassam menambahkan, kendaraan yang hancur tersebut antara lain 962 tank, 55 pengangkut personel, dan 74 buldoser.
Juga 3 ekskavator, dan 14 jenis kendaraan militer lainnya, mengutip Palestine Chronicle.
Dijelaskan juga bahwa sejumlah IDF tewas pada Kamis (8/2/2024), terbunuh rekannya sendiri.
Tepatnya usai pesawat militer Israel menghancurkan kendaraan pasukan Israel itu karena ketidakmampuan pasukan penyelamat untuk menarik para IDF.
Baca juga: Israel Bunuh Israel, Pesawat Militer Israel Bom Kendaraan IDF Hingga Hancur, Rangkuman Hari Ke-125
Dalam pernyataan terpisah, Brigade Al-Qassam juga mengatakan bahwa anggotanya bentrok dengan pasukan Israel di persimpangan industri di Gaza, menewaskan dan melukai anggotanya.
Selain itu, para pejuang Al-Qassam menargetkan tank Merkava 4 dengan rudal Al-Yassin-105.
Sementara itu, Brigade Al-Quds, sayap militer Gerakan Jihad Islam, mengumumkan bahwa mereka telah menargetkan kumpulan tentara Israel dengan peluru kendali kaliber 107 di sebelah timur Kegubernuran Pusat di Jalur Gaza.
Pakar PBB: Israel Gunakan Kelaparan sebagai Senjata Terhadap Warga Palestina di Gaza
Baca juga: Intel AS: Tujuan Israel Lenyapkan Kelompok Hamas Belum Sukses
Dilaporkan 2,2 juta orang di Gaza menghadapi kelaparan karena Israel menghancurkan sistem pangan di Jalur Gaza, kata Pelapor Khusus PBB tentang hak atas pangan, Michael Fakhri.
“Israel jelas dan sistematis menghalangi akses pangan bagi seluruh warga sipil di Gaza,” kata Fakhri, mengutip Anadolu Agency.
“Tim kemanusiaan PBB melaporkan bahwa hampir tidak mungkin menjangkau semua orang yang membutuhkan makanan dan air di Gaza karena terhambatnya bantuan kemanusiaan Israel,” tambahnya.
Ia menyoroti, blokade makanan dan air yang masuk ke Gaza oleh Israel telah menyebabkan kelaparan di wilayah tersebut.