TRIBUNNEWS.COM - KJRI Sydney buka suara terkait tewasnya seorang mahasiswi asal Indonesia bernama Alifia Soeryo yang tewas akibat tertimpa pohon di sebuah taman di Adelaide, Australia pada Rabu (7/2/2024) waktu setempat.
KJRI mengungkapkan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan kepolisian setempat terkait penanganan kasus ini.
Di sisi lain, KJRI Sydney juga telah berkomunikasi dengan keluarga terkait insiden tewasnya mahasiswi yang mengambil Magister Komunikasi dan Media di Universitas Adelaide tersebut.
"Pada tanggal 8 Februari 2024, KJRI Sydney menerima laporan terkait WNI atas nama Alifia Soeryo yang meninggal dunia tertimpa batang pohon pada tanggal 7 Februari di Adelaide."
"Menindaklanjuti laporan tersebut, KJRI telah berkoordinasi dengan kepolisian setempat, termasuk proses autopsi sesuai peraturan setempat. Selain itu, KJRI juga telah memfasilitasi komunikasi keluarga dan koordinasi dengan funeral home," kata KJRI Sydney lewat pernyataan resmi yang diterima Tribunnews.com dari Dirjen Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Judha Nugraha, Minggu (11/2/2024).
Judha mengungkapkan KJRI Sydney hingga saat ini, jenazah Alifia masih berada di Adelaide untuk proses autopsi.
"Iya (saat ini) masih proses autopsi. KJRI akan terus berkoordinasi dengan otoritas setempat dan membantu keluarga dalam pengurusan jenazah," jelasnya.
Sebagai informasi, tewasnya Alifia berawal dari adanya panggilan layanan darurat pada Rabu pukul 14.30 waktu setempat.
Dikutip dari ABC Australia, polisi mengungkapkan korban meninggal dunia di tempat kejadian.
Baca juga: Mahasiswi Asal Indonesia Tewas Tertimpa Batang Pohon di Australia, Begini Kronologinya
Sementara, menurut penuturan saksi di lokasi kejadian, berat pohon yang menimpa Alifia mencapai 10 ton.
Di sisi lain, Dewan Kota Adelaide masih menyelidiki insiden nahas yang menimpa Alifia.
Lalu, hingga saat ini, polisi setempat masih menyiapkan laporan detail terkait insiden ini.
Polisi menuturkan, pihaknya masih mencari dua saksi yang membantu korban di mana salah satunya diduga adalah pensiunan profesional medis.
Pada hari Jumat, polisi mengungkapkan para penyelidik mencoba untuk mengidentifikasi dan menggali keterangan dari dua saksi yang pertama kali memberikan bantuan kepada Alifia.
"Wanita yang membantunya diduga adalah seorang pensiunan profesional medis namun telah meninggalkan tempat kejadian sebelum polisi datang," demikian keterangan dari polisi setempat.
Polisi juga meminta agar semua pihak yang memiliki informasi soal insiden tewasnya Alifia untuk melapor.
"Detektif mendesak siapapun yang memiliki informasi tentang insiden tersebut atau yang mungkin memiliki rekaman kamera dasbor di area tersebut pada saat kejadian agar menghubungi Crime Stoppers," pungkas pernyataan polisi.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)