Israel melancarkan puluhan serangan udara di utara dan tengah kota.
Penduduk setempat mengatakan kepada BBC bahwa helikopter dan perahu ikut serta dalam serangan terhadap kota tersebut.
“Kota Rafah saat ini menyaksikan serangan yang sangat kejam di berbagai daerah, termasuk oleh pesawat tempur," ungkap Bulan Sabit Merah Palestina.
“Sejumlah penggerebekan terjadi di sekitar markas asosiasi di pusat Rafah, di mana sebuah rumah berpenghuni di seberang markas menjadi sasaran, sehingga menyebabkan penyebaran teror dan kepanikan di kalangan warga," jelasnya.
Adapun Rafah yang terletak di perbatasan dengan Mesir, tetap menjadi tempat perlindungan terakhir bagi warga Palestina yang melarikan diri dari pemboman tanpa henti Israel di tempat lain di Jalur Gaza dalam perang empat bulan melawan Hamas.
Lebih dari separuh penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta jiwa telah mengungsi ke Rafah untuk menghindari pertempuran di wilayah lain, dan mereka ditampung di tenda-tenda dan tempat penampungan yang dikelola PBB.
Baca juga: Israel Lakukan Pembantaian di Rafah, Serangan Dini Hari, Perbatasan Mesir Juga Kena Hajar
Mesir pun khawatir akan masuknya pengungsi Palestina dalam jumlah besar yang mungkin tidak akan pernah diizinkan kembali.
Kebuntuan antara Israel dan Mesir, dua sekutu dekat AS, terjadi ketika kelompok bantuan memperingatkan bahwa serangan di Rafah akan memperburuk situasi kemanusiaan di Gaza.
Sekitar 80 persen penduduk telah meninggalkan rumah mereka, dan PBB mengatakan seperempat penduduknya menghadapi kelaparan.
Operasi darat di Rafah dapat memutus satu-satunya jalur pengiriman makanan dan obat-obatan.
Update Perang Israel-Hamas
Setidaknya 67 warga Palestina tewas dalam serangan udara dan laut Israel di Rafah semalam, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza.
Tentara Israel mengatakan mereka menyelamatkan dua tawanan dari sebuah rumah di lingkungan Shaboura di Rafah sekitar pukul 01.00 dini hari.
Baca juga: Peringatan Joe Biden hingga Hamas soal Serangan Israel ke Rafah, Bahayakan Pembebasan Sandera
Serangan darat Israel yang direncanakan di Rafah akan “meledakkan” perundingan pertukaran tawanan, saluran televisi Al-Aqsa mengutip pernyataan seorang pemimpin senior Hamas pada hari Minggu.
Presiden AS Joe Biden telah mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa serangan darat militer memerlukan rencana “keamanan” bagi lebih dari satu juta orang yang berlindung di Rafah.
Pemboman Israel di Gaza telah menewaskan 28.340 warga Palestina dan melukai 67.984 lainnya sejak 7 Oktober 2023.
Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas 7 Oktober mencapai 1.139 orang.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel