TRIBUNNEWS.com - Brigade Al-Quds Jihad Islam Palestina (PIJ) mengumumkan pihaknya berhasil menargetkan pusat komando dan kendali tentara Israel di Khan Younis, selatan Jalur Gaza, pada Senin (12/2/2024).
Al-Quds mengatakan dalam serangan itu mereka menggunakan mortir berat.
Selain menargetkan pusat komando dan kendali tentara Israel, Al-Quds juga sukses menyergap anggota Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di kota Ma'an, sebelah timur Khan Younis.
Dikutip dari Al Mayadeen, pejuang Al-Quds sudah merencanakan penyergapan tersebut.
Pejuang Al-Quds menunggu tentara Israel tiba di Ma'an dan menargetkan mereka menggunakan peluru anti-personel, peluru termobarik, dan senapan serbu.
Penyergapan dan serangan itu mengakibatkan beberapa tentara Israel terbunuh dan mengalami luka.
Di sisi lain, Brigade Al-Qassam juga mengumumkan mereka telah membunuh 10 tentara Israel dari jarak dekat, di kota Aabasan, sebelah timur Khan Younis.
Pejuang Al-Qassam meledakkan alat peledak anti-personel dalam serangan itu.
Di hari yang sama, Al-Qassam mengumumkan ada tiga dari delapan sandera Israel tewas akibat serangan udara Israel.
Ketiga sandera itu sempat mengalami luka parah sebelum akhirnya meninggal.
"Kami akan menunda pengumuman nama dan foto korban tewas selama beberapa hari mendatang, sampai nasib korban luka menjadi jelas," ujar Al-Qassam dalam sebuah pernyataan, Senin, dikutip dari Al Arabiya.
Baca juga: Tak Gentar Didenda demi Dukung Gaza, Tim Basket Irlandia Ogah Jabat Tangan Pemain Israel
Serangan terhadap tentara Israel juga dilakukan Brigade Al-Mujahidin.
Al-Mujahidin melancarkan serangan roket ke lokasi Israel yang dilengkapi peralatan spyware dan pengintaian yang terletak di sebelah timur Gaza tengah.
Al-Mujahidin juga mengumumkan para pejuangnya membunuh dan melukai pasukan Israel di sebuah gedung yang sebelumnya telah disiapkan untuk diledakkan.
Pejuang perlawanan Palestina lainnya, Brigade Martir Al-Aqsa, sebelumnya juga terlibat pertempuran sengit dengan tentara Israel dan menyerang kendaraan militer di Khan Younis.
Diketahui, perlawanan Palestina terus menghadapi tentara Israel yang menyerang di beberapa zona tempur di Jalur Gaza dengan pertempuran sengit terjadi di Rafah dan Khan Younis.
Sementara itu, tiga tentara Israel tewas dalam serangan di Rafah, kemungkinan menjadi korban perlawanan Palestina.
Mereka adalah Letkol Resimen Netanel Yaacov Elkouby (36), komandan Batalyon 630, Brigade Selatan; Kapten Resimen Yair Cohen (3), penjabat komandan kompi di Batalyon 630, Brigade Selatan; dan Sersan Mayor Resimen Ziv Chen (27), prajurit cadangan di Batalyon 630, Brigade Selatan.
Ketiga jasad mereka ditemukan di selatan Jalur Gaza.
Jumlah Korban dari Militer Israel Terus Bertambah
Pada Senin, militer Israel mengonfirmasi dua tentaranya yang tewas di Jalur Gaza selatan.
Angka itu menambah jumlah tentara Israel yang terbunuh sejak 7 Oktober 2023, menjadi 566 orang.
Menurut militer Israel, kedua korban itu tewas setelah terkena sasaran roket anti-lapis baja di Khan Younis.
Baca juga: Tentara Israel Pamer Jarah Rumah Warga Palestina yang Ditinggalkan, Curi Arloji Mahal
Israel selama ini diketahui sangat berupaya menyembunyikan angka sebenarnya korban tewas dari pihak militer mereka.
Bahkan, Israel menerapkan sensor ketat terhadap angka akurat jumlah korban selama pertempuran yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Meski demikian, rekaman yang diterbitkan oleh media militer dari faksi perlawanan Palestina menunjukkan kerugian yang yang diderita Israel jauh lebih besar dari yang diumumkan secara resmi.
Dalam konteks terkait, surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth, melaporkan pekan lalu, militer Israel telah merawat sekitar 13.000 tentara yang terluka sejak 7 Oktober 2023
Ketika sebagian dari korban luka dipulangkan setelah menerima perawatan, 2.830 tentara masih berada di rumah sakit untuk menjalani perawatan, kata surat kabar itu.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)