Operasi Kiryat Malakhi, Dua Warga Israel Tewas Saat Halte Bus di Ashkelon Diberondong Tembakan
TRIBUNNEWS.COM - Dua warga Israel dilaporkan tewas, sementara empat lainnya terluka, termasuk dua orang parah, dalam sebuah serangan penembakan di dekat timur laut Ashkelon, utara Jalur Gaza, Palestina yang diduduki, Jumat (16/2/2024).
Serangan tersebut dilaporkan terjadi di jalan utama yang menghubungkan kota-kota pendudukan dan permukiman Israel di halte bus di sebelah utara Kiryat Malakhi, di wilayah pendudukan '48.
Persimpangan Ram, yang menjadi lokasi penembakan terjadi, digambarkan sebagai pusat rute transportasi perjalanan Israel oleh media Israel.
Laporan awal juga menunjukkan. pelaku yang melakukan serangan tersebut melewati halte bus dan menembakkan senjatanya ke arah halte tersebut, mengakibatkan enam korban jiwa.
Media Israel juga melaporkan, satu orang yang diduga melakukan serangan itu ditembak dan tewas.
Terduga pelaku lain dilaporkan melarikan diri dan tengah diburu sejumlah aparat Israel termasuk dengan mengerahkan tiga helikopter.
"Pasukan pendudukan Israel dikerahkan di pintu masuk Kiryat Malakhi, di barat daya Palestina yang diduduki, ketika otoritas Israel berusaha untuk mengepung terduga pelaku dalam operasi tersebut," tulis laporan Al Mayadeen.
Pemukim Israel di Kiryat Malakhi diperintahkan untuk tetap di dalam rumah dan tidak keluar dari pos kolonial.
PFLP Aktifkan Kembali Sayap Bersenjata di Tepi Barat
Serangan ini terjadi setelah berbulan-bulan agresi Israel yang tiada henti dan belum pernah terjadi sebelumnya di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Hal ini juga menyusul ancaman pemerintah Israel untuk menyerang kota paling selatan Jalur Gaza, Rafah, yang diperkirakan menampung lebih dari 1,4 juta warga Palestina, yang terpaksa mengungsi akibat agresi di Khan Younis, Jalur Gaza tengah, Kota Gaza, dan wilayah utara. Jalur Gaza.
Selain itu, faksi-faksi Perlawanan Palestina telah memperingatkan terhadap terhentinya perundingan yang dimediasi untuk gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan, dimana Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP) mengumumkan peluncuran kembali sayap bersenjatanya di Tepi Barat yang diduduki.
PFLP juga berjanji untuk melakukan konfrontasi terhadap tentara pendudukan di jantung Israel awal pekan ini.
Baca juga: Pemukim Yahudi Kian Beringas, PFLP Serukan Persatuan Tepi Barat Pindahkan Perang ke Jantung Israel