News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Pembicaraan Alot, Qatar Sebut Negosiasi Hamas-Israel Tak Ada Kemajuan

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Majid Al-Ansari, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar. --- Qatar sebut negosiasi Hamas-Israel tak ada kemajuan.

TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majid Al-Ansari, mengatakan tidak ada kemajuan dalam negosiasi antara Israel dan Hamas dalam beberapa hari terakhir.

Ia juga menolak pernyataan Benjamin Netanyahu untuk menekan Hamas.

"Doha menentang pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengenai tekanan yang harus diberikan Qatar terhadap pejabat senior Hamas," katanya, menegaskan prinsip Qatar.

Di sisi lain, ia menjelaskan upaya mediasi Qatar terus berlanjut.

"Komunikasi antara semua pihak terus berlanjut, dan pernyataan Netanyahu tidak akan mempengaruhi peran Qatar dalam mediasi,” lanjutnya dalam pernyataannya, Selasa (20/2/2024), dikutip dari Maan.

Qatar juga mengupayakan untuk meningkatkan bantuan masuk ke Jalur Gaza dengan mengirimkan pesawat Qatar ke Al-Arish yang membawa 20 ton bantuan.

Majid Al-Ansari membenarkan kedatangan sejumlah warga Palestina yang terluka ke Doha yang berasal dari Jalur Gaza.

"Aspek kemanusiaan menempati prioritas dalam negosiasi perjanjian pertukaran baru yang sedang berlangsung, mengingat memburuknya kondisi kemanusiaan dan tingkat kehancuran di Jalur Gaza belum pernah terjadi sebelumnya,” katanya.

Ia menyatakan keprihatinan atas apa yang terjadi pada warga Palestina di Jalur Gaza.

"Kami melihat dengan penuh keprihatinan atas kenyataan yang dialami saudara-saudara Palestina di Jalur Gaza utara," katanya.

"Kami selalu menuntut agar bantuan harus menjangkau seluruh wilayah Jalur Gaza," lanjutnya.

Baca juga: Israel Ingin Perpanjang Agresi, Qatar: Netanyahu Berniat Tunda Kesepakatan Sandera

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar itu juga menyatakan situasi di Rafah sangat mengkhawatirkan dengan kehadiran sekitar satu setengah juta orang di sana.

“Kami menolak segala serangan terhadap Rafah. Tidak ada tempat yang aman di Jalur Gaza," katanya, merujuk pada serangan udara Israel di Rafah.

Pernyataan ini terjadi ketika Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, tiba di Kairo untuk memimpin delegasi Hamas untuk mengadakan diskusi dengan para pejabat Mesir pada Selasa.

Hamas Palestina vs Israel

Segera setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), Israel mulai membombardir Jalur Gaza.

Jumlah kematian warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 28.985 jiwa dan 68.883 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (19/2/2024), 1.147 kematian di wilayah Israel, dan 375 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Selasa (30/1/2024), dikutip dari Anadolu.

Israel memperkirakan masih ada kurang lebih 136 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini