TRIBUNNEWS.COM - Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani pekan ini mengunjungi Paris, Prancis untuk bertemu dengan Presiden Emmanuel Macron.
Berdasarkan informasi dari kantor kepresidenan Prancis yang dibagikan pada Minggu (25/2/2024), selama pertemuan antara Emir Qatar dan Presiden Prancis, keduanya akan membahas gencatan senjatan senjata di Gaza.
Kedatangan Emir Qatar ke Perancis akan menandai kunjungan kenegaraan pertamanya ke Paris sejak menjadi penguasa Qatar pada tahun 2013, menurut laporan Elysee.
Diskusi antara Emir Qatar dan Macron juga akan membahas upaya berkelanjutan untuk mencapai gencatan senjata dan memungkinkan bantuan besar-besaran disalurkan kepada penduduk Gaza yang terisolasi.
Pihak terkait berusaha untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata sebelum bulan suci Ramadan, yang akan dimulai antara 10 atau 11 Maret 2024.
Sejak perang Israel dengan kelompok militan Hamas Palestina pecah pada 7 Oktober 2023, Qatar telah memainkan peran penting dalam mediasi, dikutip dari Al Arabiya.
Meski Qatar menjadi tuan rumah bagi biro politik Hamas, Doha juga memiliki hubungan hangat dengan Amerika Serikat (AS).
“Qatar secara khusus berupaya untuk membebaskan para sandera, yang merupakan prioritas kami,” kata seorang pejabat kepresidenan Prancis.
Sebagai catatan, ada tiga warga negara Perancis termasuk di antara sandera yang masih ditahan oleh Hamas.
Sebelumnya, berkat upaya Qatar, pada November 2023, gencatan senjata berhasil disepakati dan menghasilkan pembebasan lebih dari 100 sandera Israel dan 240 tawanan Palestina.
Namun sejak gencatan senjata dan pertukaran tawanan tahun kemarin, belum ada kesepakatan lain yang berhasil dicapai.
Baca juga: AS, Israel, Mesir dan Qatar Sepakati Kerangka Dasar Pembebasan Sandera Hamas di Gaza
Peristiwa terbaru perang Israel-Hamas
- Serangan Israel di kamp pengungsi Shati di Kota Gaza telah mengakibatkan beberapa kematian dan cedera.
- Organisasi hak-hak hukum Palestina Al-Haq mengecam pembunuhan pengacara hak asasi manusia Palestina Dana Yaghy bersama 40 anggota keluarganya, termasuk 10 anak di Deir el-Balah, Gaza.
- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu telah mengumpulkan kabinet perang Israel untuk membahas negosiasi pembebasan sandera dan 'melenyapkan' Hamas di Rafah.
- Hamas telah memperingatkan Israel tentang rencananya untuk membatasi akses ke Masjid Al-Aqsa selama bulan suci Ramadan.
- Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell menyebut rencana Israel untuk membangun 3.000 unit baru di Tepi Barat yang diduduki “menghasut dan berbahaya”.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)