“Kami memperkirakan akan ada peningkatan belanja pertahanan di Israel pada tahun-tahun mendatang,” kata Rothenberg. “Inilah sebabnya kami mengambil langkah fiskal sekarang.”
Israel juga berencana menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 17 menjadi 18 persen pada tahun 2025, menaikkan pajak tahun ini dan tahun depan untuk rokok dan perbankan, menghentikan sementara perekrutan pegawai pemerintah, dan menunda kenaikan upah di sektor publik.
Baca juga: Hari Ke-144 Perang Israel-Hamas, Kelaparan Parah, Warga Palestina Rebutan Tepung di Kota Gaza
Tel Aviv juga memperkirakan defisit produk domestik bruto (PDB) sebesar 6,6 persen tahun ini dan mengatakan pertumbuhan akan turun dari 2 persen pada tahun 2023 menjadi 1,6 persen.
Menurut data Biro Pusat Statistik Israel yang dirilis awal bulan ini, perekonomian Israel menyusut pada tingkat tahunan hampir 20 persen pada kuartal terakhir tahun 2023.
Menyusul dimulainya agresi Israel di Gaza, Tel Aviv meminjam sekitar 81 miliar shekel, atau sekitar $22,2 miliar, yang meningkatkan rasio utang terhadap PDB hingga 62 persen, yang merupakan level tertinggi dalam delapan tahun.
(Sumber: The Cradle)