Hamas, Fatah. PIJ, dan Faksi Lain Mau Satukan Kekuatan Bentuk Angkatan Bersenjata Palestina
TRIBUNNEWS.COM - Faksi-faksi politik dan militer Palestina menyatakan kalau mereka melanjutkan upaya mencapai persatuan komprehensif.
Persatuan yang dimaksud mencakup semua kekuatan faksi-faksi Palestina, mengindikasikan niatan pembentukan angakatan bersenjata Palestina yang terdiri dari berbagai elemen perjuangan.
Baca juga: Komite Perlawanan Palestina: Hizbullah-Houthi-Kataib Hizbullah Bersatu, Awal Habisnya Israel
Dalam sebuah pernyataan bersama pada Jumat (1/3/2024), mereka menyatakan akan terus berupaya untuk mencapai “persatuan nasional yang komprehensif” yang mencakup semua kekuatan dan faksi di negara tersebut.
Anadolu Agency melaporkan, “Faksi-faksi Palestina sepakat untuk melanjutkan putaran dialog mendatang untuk mencapai persatuan nasional komprehensif yang mencakup semua kekuatan dan faksi Palestina dalam kerangka Organisasi Pembebasan Palestina, satu-satunya perwakilan sah rakyat Palestina”.
Pernyataan tersebut dikeluarkan menyusul kesimpulan dari pertemuan yang diadakan selama dua hari di ibu kota Rusia, Moskow.
Faksi-faksi Palestina menyatakan persetujuan mereka untuk “menghadapi agresi kriminal Israel dan perang genosida terhadap rakyat kami di Jalur Gaza dan untuk menggagalkan upaya untuk mengusir rakyat Palestina dari tanah air mereka.”
Baca juga: Kalah Telak, Media Israel: Kesepakatan Gencatan Senjata Baru, Nama-Nama Besar Palestina Bakal Bebas
Hal ini mengindikasikan kalau pertemuan tersebut diakhiri dengan upaya untuk “memaksa tentara Pendudukan (Israel) untuk mundur dari Jalur Gaza dan mencegah upaya untuk mengontrol bagian mana pun dari Jalur Gaza dengan dalih zona penyangga.”
"Faksi-faksi Palestina memberi hormat kepada Afrika Selatan atas dukungannya terhadap rakyat Palestina dan peran mendasarnya dalam mengajukan kasus ke Mahkamah Internasional untuk “meminta pertanggungjawaban Pendudukan Israel atas kejahatan genosida” yang dilakukannya di Jalur Gaza," tambah pernyataan tersebut.
Faksi-faksi tersebut merujuk pada “semangat positif dan konstruktif yang muncul dalam pertemuan tersebut sehubungan dengan agresi kriminal Zionis terhadap rakyat Palestina.”
Sebagai informasi, perwakilan para kekuatan politik Palestina berkumpul di ibu kota Rusia, Moskow, dan konsultasi diperkirakan akan berlangsung hingga Sabtu.
Rapat yang difasilitasi Rusia tersebut menyusul Perang Genosida oleh Israel yang sudah berlangsung di Gaza sejak 7 Oktober 2023 saat Hamas melancarkan serangan lintas batas ke wilayah pendudukan Israel.
Sejak itu, agresi Israel ini telah menewaskan lebih dari 30.200 warga Palestina dan mendorong wilayah tersebut ke ambang kelaparan.
Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, dan Fatah, partai yang mendominasi Otoritas Palestina, yang sebagian mengelola Tepi Barat yang diduduki, adalah dua faksi terbesar di Palestina.
Beberapa negara telah melontarkan gagasan pemerintahan teknokratis untuk Palestina, sebuah langkah dalam upaya mencapai kemajuan menuju perundingan mengenai solusi dua negara terhadap konflik Israel-Palestina.
Namun masih belum jelas bagaimana hal ini bisa berlanjut sampai Hamas dan Fatah menyelesaikan perbedaan pendapat mereka yang sudah lama ada.
Ada juga usulan agar Otoritas Palestina memerintah Gaza setelah perang berakhir.
(oln/anadolu/memo/*)