TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Israel melepaskan tembakan terhadap ribuan warga Palestina yang berkumpul di area terbuka Kota Gaza pada Kamis (29/2/2024).
Sebanyak 112 warga Palestina dilaporkan tewas dan 760 lainnya terluka saat mencoba mendapatkan bantuan makanan.
Diberitakan BBC, massa turun ke konvoi truk di jalan pesisir barat daya Kota Gaza, di hadapan tank-tank Israel.
Militer Israel mengklaim, tank-tank tersebut melepaskan tembakan peringatan, namun tidak mengenai konvoi tersebut.
Sementara, beberapa warga Palestina mengatakan tentara Israel melepaskan tembakan langsung ke arah mereka.
Seorang saksi Palestina mengatakan kepada BBC bahwa sebagian besar korban tewas tertabrak ketika pengemudi truk berusaha melaju.
Rekaman udara Israel menunjukkan ratusan orang berada di dalam dan di sekitar truk.
Kemudian, video grafis yang diunggah secara online menunjukkan mayat-mayat dimuat ke dalam truk bantuan yang sudah kosong dan kereta keledai.
Pembantaian yang dilakukan Israel di Gaza telah menuai kecaman dari beberapa negara.
Negara yang mengutuk serangan Israel itu di antaranya Prancis, Spanyol, dan Portugal.
Berikut kecaman Prancis, Spanyol, dan Portugal sebagaimana dilansir Al Jazeera:
Baca juga: Tak Becus Kerja, 9 Tentara Israel di Brigade Givati Diusir dari Jalur Gaza
Macron Ungkap Kemarahannya
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan kecaman paling keras atas pembunuhan Israel terhadap lebih dari 100 warga sipil Palestina yang menunggu bantuan makanan di Gaza.
“Kemarahan mendalam atas gambar-gambar yang datang dari Gaza di mana warga sipil menjadi sasaran tentara Israel,” ungkapnya, Jumat (1/3/2024).
“Semua penduduk sipil harus dilindungi. Gencatan senjata harus segera dilaksanakan agar bantuan kemanusiaan dapat didistribusikan," jelas Macron.
Spanyol Kutuk Serangan Israel
Menteri Luar Negeri Spanyol, Jose Manuel Albares, mengutuk serangan Israel yang 'tidak dapat diterima' terhadap kerumunan warga Palestina yang menunggu bantuan makanan di Gaza utara.
Pasalnya, Israel telah menolak dan menunda pengiriman bantuan selama beberapa bulan yang menyebabkan penyebaran kelaparan massal.
“Apa yang terjadi di Gaza tidak dapat diterima, dengan puluhan warga sipil Palestina tewas saat mereka menunggu makanan, menggarisbawahi pentingnya gencatan senjata,” ujar Albares, Jumat.
“Bantuan kemanusiaan harus bisa masuk tanpa hambatan."
"Kepatuhan terhadap hukum humaniter internasional adalah suatu keharusan," terangnya.
Menlu Portugal Akui Sangat Terkejut
Menteri Luar Negeri Portugal, Joao Gomes Cravinho, turut mengecam Israel atas serangan terhadap ribuan warga Palestina yang kelaparan menunggu bantuan makanan.
“Sangat terkejut dengan kematian lebih dari 100 orang di Gaza saat menunggu untuk menerima bantuan,” ungkapnya, Jumat.
“Operasi sipil dan kemanusiaan harus aman berdasarkan IHL (hukum kemanusiaan internasional)."
"Kami sekali lagi menyerukan gencatan senjata segera (dan) akses yang aman terhadap bantuan kemanusiaan, sesuai dengan langkah-langkah sementara ICJ,” jelas Menlu Portugal.
Baca juga: Polisi Palestina Bunuh 2 Pemukim Ilegal Yahudi Israel di Tepi Barat, Hamas Sebut Operasi Heroik
Sebelumnya, PBB telah memperingatkan akan terjadinya kelaparan di bagian utara wilayah tersebut, dimana sekitar 300.000 orang hidup dengan sedikit makanan atau air bersih.
Konvoi 30 truk yang membawa bantuan Mesir sedang bergerak ke utara sepanjang apa yang digambarkan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sebagai 'koridor kemanusiaan' ketika dikelilingi oleh warga sipil, dan orang-orang menaiki truk tersebut.
“Beberapa orang mulai mendorong dengan kasar dan bahkan menginjak-injak warga Gaza lainnya hingga tewas, menjarah pasokan kemanusiaan,” kata kepala juru bicara IDF, Laksamana Muda Daniel Hagari.
“Insiden nahas tersebut mengakibatkan puluhan warga Gaza tewas dan terluka," lanjutnya.
Tank-tank Israel, katanya, dengan hati-hati mencoba membubarkan massa dengan beberapa tembakan peringatan, namun mundur ketika ratusan warga menjadi ribuan dan keadaan menjadi tidak terkendali.
“Tidak ada serangan IDF yang dilakukan terhadap konvoi bantuan tersebut,” kata Daniel Hagari.
Update Perang Israel-Hamas
Kementerian luar negeri, kelompok bantuan dan organisasi hak asasi manusia mengecam “pembantaian keji” Israel yang menewaskan lebih dari 100 orang yang menunggu untuk menerima bantuan pangan darurat di Gaza utara.
AS telah memblokir pernyataan di Dewan Keamanan PBB yang akan menyalahkan Israel atas serangan terhadap warga sipil Palestina yang menunggu bantuan makanan di Gaza.
Baca juga: Sebelum Bakar Diri, Aaron Bushnell Curhat: Tentara AS di Israel Ikut Bunuh Warga Palestina
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan empat anak lagi meninggal karena kelaparan dan dehidrasi di wilayah utara Palestina.
Serangan penembakan di pemukiman Eli di Tepi Barat yang diduduki menyebabkan dua warga Israel tewas.
Presiden AS Joe Biden melakukan panggilan telepon dengan Emir Qatar dan Presiden Mesir.
Setidaknya 30.035 orang telah tewas dan 70.457 luka-luka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Jumlah korban tewas yang direvisi di Israel akibat serangan 7 Oktober mencapai 1.139 orang.
(Tribunnews.com/Nuryanti)