TRIBUNNEWS.COMĀ - Konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel di Gaza tak hanya berdampak pada korban sipil.
Perang Gaza antara tentara IDF dengan pasukan militan Hamas berdampak bagi sejumlah sektor internal Israel.
Tak hanya merugi secara materi, Israel juga mengalami kerugian besar terhadap sektor industri pariwisata.
Bahkan berdasarkan perbandingan jumlah wisatawan kuartal empat 2023 turun sebesar 81,5 persen daripada kuartal empat 2022.
Selain itu, Israel kini bisa disebut juga sebagai negara paling terisolasi di dunia gara-gara minimnya jumlah penerbangan dari negara tersebut.
Israel kini sejajar dengan Korea Utara perihal minimnya jumlah penerbangan berikut jumlah maskapai penerbangan yang masih beroperasi.
Media Turki, Yeni Safak menuliskan, Israel dalam krisis baru saat perang Gaza masih berlangsung.
Tentara Israel melancarkan serangan destruktif di wilayah Palestina menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober, yang menurut Tel Aviv menewaskan hampir 1.200 orang.
30.534 warga Palestina telah terbunuh dan 71.920 lainnya terluka di tengah kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Ketika Tel Aviv terus menggempur Jalur Gaza untuk hari ke-150, banyak maskapai penerbangan telah menangguhkan penerbangan mereka ke Israel.
Menurut penghitungan Anadolu berdasarkan angka yang dikeluarkan oleh Biro Pusat Statistik Israel, sekitar 180.000 wisatawan mengunjungi Israel pada Q4 tahun 2023, turun dari 930.000 wisatawan pada Q4 tahun 2022.
Baca juga: Israel Klaim Hamas Pakai Terowongan untuk Pusat Komunikasi, Ngaku Temukan Pusat Telepon Bawah Tanah
Hal ini menunjukkan penurunan sebesar 81,5 persen.
Ketika konflik Gaza pecah pada Oktober 2023, lebih dari 89.007 wisatawan mengunjungi Israel, turun 73 persen dari 333.005 pengunjung pada tahun sebelumnya.
Pada November, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Israel mencapai 38,003, turun dari 333,007 pada November 2022, dengan penurunan sebesar 78.5 persen.