News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kekerasan di Burkina Faso Makin Ngeri, 170 Orang Terbunuh dalam Serangan di Tiga Desa

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Febri Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pria melintasi barikade yang terbakar di jalan utama di Ouagadougou di mana sekelompok demonstran muda yang mendukung peran tentara memprotes Presiden Marc Christian Kabore pada 23 Januari 2022. - Sekitar 170 orang tewas dalam serangan di tega desa di Burkina Faso utara seminggu lalu, kata jaksa wilayah, Aly Benjamin Coulibaly.

TRIBUNNEWS.COM - Sekitar 170 orang tewas dalam serangan di tiga desa di Burkina Faso utara seminggu lalu, kata jaksa wilayah, Aly Benjamin Coulibaly.

Pada hari Minggu (3/3/2024), Benjamin mengaku menerima laporan tentang serangan di deas Komsilga, Nodin, dan Soroe di Provinsi Yatenga.

"Insiden mematikan itu terjadi pada tanggal 25 Februari," kata Benjamin, dikutip dari Al Jazeera.

"Korban sementara, sekitar 170 orang dieksekusi," lanjutnya.

Jaksa di Kota Ouahigouya itu menambahkan bahwa serangan di tiga desa juga menyebabkan sejumlah kerusakan material dan melukai beberapa orang lainnya.

Kantor jaksa telah memerintahkan penyelidikan dan meminta informasi kepada masyarakat, tetapi tidak menyalahkan atau menyebutkan kelompok mana pun terkait kekerasan berdarah tersebut.

Dikutip The Guardian, orang-orang yang selamat dari serangan itu mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa puluhan perempuan dan anak kecil termasuk di antara para korban.

Sumber keamanan lokal yang dikutip AFP mengatakan ada serangan lain di hari yang sama di sebuah masjid di komunitas pedesaan Natiaboani di Burkina Faso timur dan sebuah gereja di Desa Essakane di utara.

Pihak berwenang belum mengumumkan jumlah resmi korban tewas dalam serangan tersebut.

Namun, seorang pejabat senior gereja mengatakan pada saat itu bahwa sedikitnya 15 warga sipil tewas dalam serangan Natiaboani.

Sekitar setengah wilayah Burkina Faso berada di luar kendali pemerintah karena kelompok bersenjata telah merusak negara itu selama bertahun-tahun.

Baca juga: Gereja di Burkina Faso Diserang Kelompok Bersenjata, 15 Orang Tewas, 2 Lainnya Terluka

Kekerasan tersebut telah menewaskan hampir 20.000 orang dan membuat lebih dari dua juta orang mengungsi.

Pada awal minggu ini, Menteri Keamanan Mahamadou Sana menggambarkan gelombang serangan tersebut “terkoordinasi”.

“Perubahan pendekatan taktis musuh ini karena basis teroris serta kamp pelatihan telah dihancurkan, dan tindakan dilakukan untuk mengeringkan sumber pendanaan musuh, serta koridor pasokannya,” kata Sana.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini