TRIBUNNEWS.COM - Tiga sandera Israel di Gaza yang memohon untuk diselamatkan oleh pasukan Israel, malah ditembak mati, menurut rekaman audio yang dirilis media Israel.
Insiden tersebut terjadi pada bulan Desember 2023.
Namun audionya baru disiarkan oleh stasiun televisi Israel Kan pada hari Minggu (3/3/2024), dengan izin dari ayah salah satu sandera.
Rekaman tersebut diperoleh dari kamera GoPro yang dipasang pada seekor anjing dari unit pasukan khusus anjing Israel.
Anjing itu dikirim ke sebuah gedung tempat tiga sandera Israel ditahan.
Meskipun anjing itu terbunuh, kameranya ditemukan beberapa hari kemudian.
Dalam audio tersebut, para sandera terdengar berteriak minta tolong.
Mereka mengatakan kepada tentara Israel bahwa mereka adalah tawanan dan memohon untuk diselamatkan.
Tetapi para tawanan itu justru ditembak.
Para prajurit tersebut dilaporkan mengira mereka adalah pejuang Hamas yang mencoba menipu mereka, menurut penyelidikan militer Israel.
Tentara Israel menembak mati beberapa sandera Israel di Gaza
Dari lebih dari 250 orang yang ditangkap oleh Hamas pada 7 Oktober, sekitar 130 orang diyakini masih berada di wilayah Palestina.
Baca juga: Banyak Pejabat Tinggi Israel Undur Diri, Dikabarkan Buntut Militer Berselisih dengan Pemerintah
Hamas mengatakan lebih banyak tawanan yang tewas akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza.
Kelompok Palestina mengatakan serangan mereka pada bulan Oktober terhadap Israel selatan terjadi sebagai respons terhadap agresi Israel selama beberapa dekade terhadap Palestina.
Sejak itu, serangan udara dan darat Israel telah menewaskan lebih dari 30.500 orang di Gaza, sebagian besar warga sipil.
Mediator berusaha mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza antara Hamas dan Israel sebelum dimulainya bulan puasa Ramadhan.
Di sisi lain, ada peningkatan tekanan lokal di Israel terhadap pemerintah untuk membebaskan para sandera.
Israel lagi-lagi serang orang yang sedang mencari makanan
Dalam perkembangan terbaru, rekaman langsung Al Jazeera, yang menampilkan koresponden Ismail al-Ghoul, menunjukkan momen ketika pasukan Israel melepaskan tembakan ke arah kerumunan warga Palestina yang kelaparan yang mencoba mengakses truk bantuan.
Dalam satu jam terakhir, al-Ghoul dan krunya ditempatkan di bundaran Kuwait di Kota Gaza, ketika tiga truk bantuan tiba untuk menemui ribuan orang yang telah menunggu sepanjang hari untuk mendapatkan bantuan kemanusiaan.
Baru kemarin, di bundaran Kuwait terjadi serangan pasukan Israel yang menewaskan dan melukai puluhan pencari bantuan, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Segera setelah truk tiba, rekaman langsung menunjukkan, tentara Israel yang ditempatkan di dekatnya melepaskan tembakan ke arah kerumunan, melukai beberapa dari mereka.
Beberapa orang di bundaran mengatakan kepada Al Jazeera bahwa mereka telah menunggu sejak jam 8 pagi waktu setempat dan hanya sebagian kecil dari mereka yang bisa mendapatkan kotak bantuan, yang berisi air, tepung dan beberapa perlengkapan lainnya.
Serangan-serangan ini hampir terjadi setiap hari karena warga Palestina di Gaza utara terus menderita kekurangan makanan dan air.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)