Menteri Perang Netanyahu Sadar Israel dalam Masalah Besar Seusai Menghadap ke Gedung Putih AS
TRIBUNNEWS.COM - Situs media Israel, Walla, Rabu (6/3/2024) mengutip seorang pejabat Israel, melaporkan kalau Menteri Kabinet Perang Israel, Benny Gantz, menyatakan Israel dalam masalah besar terkait Perang Gaza merlawan Hamas.
Dikutip dari Jo24, Gantz dilaporkan, menyadari kalau Israel dalam situasi genting setelah bertemu dengan sejumlah pejabat Gedung Putih di Washington terkait situasi terkini Perang Gaza.
Baca juga: Kabinet Perang Pecah! Netanyahu Perintahkan Kedubes Israel di AS Agar Tak Ladeni Benny Gantz
Pada saat yang sama, situs berita Amerika, Axios melaporkan kalau Benny Gantz menghadapi kritik keras dan pertanyaan sulit mengenai krisis kemanusiaan di Gaza dan strategi perang Israel selama pertemuannya dengan Wakil Presiden AS, Kamala Harris dan Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan di Gedung Putih.
Seorang pejabat Amerika juga mengindikasikan kalau Gantz merasakan rasa frustrasi yang signifikan dari Gedung Putih terhadap pemerintah Israel.
Baca juga: Ekonomi Jebol, Kerugian Israel di Perang Gaza 6 Kali Lipat Lebih Besar Dibanding Perang Lebanon 2006
Netanyahu Cemas Diganti Gantz
Kedatangan Benny Gantz menghadap ke Washingtin itu dilaporkan tanpa restu dari Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Netanyahu bahkan meminta kedutaan besar Israel di AS untuk tidak memfasilitasi kedatangan Gaznt tersebut.
"tidak ada kerja sama selama kunjungan Benny Gantz ke Washington," tulis pernyataan kedubes Israel dalam sebuah pengumuman.
Disebut-sebut, Netanyahu khawatir Washington akan menggantikannya dengan Menteri Perang Benny Gantz untuk terus menuntut serangan gencar di Gaza.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengatakan kepada kedutaan Israel untuk tidak bekerja sama dengan kunjungan Menteri Perang Benny Gantz ke Washington, Financial Times (FT) melaporkan pada 4 Maret.
Gantz, mantan menteri pertahanan yang bergabung dengan pemerintah persatuan setelah pecahnya perang di Gaza pada 7 Oktober, mengaku dia mengunjungi Washington untuk “mengkoordinasikan pesan” dengan para pejabat AS.
Namun, Gantz tidak mendapat persetujuan dari Netanyahu untuk perjalanan tersebut, yang memandang Gantz mungkin merupakan saingannya untuk jabatan perdana menteri.
Gantz dijadwalkan mengadakan pertemuan pada hari Senin dengan wakil presiden AS Kamala Harris, penasihat keamanan nasional Jake Sullivan, dan anggota parlemen senior dari Partai Republik dan Demokrat.
Dudi Amsalem, seorang menteri dari partai Likud Netanyahu, menuduh Gantz berupaya menghentikan pertempuran di Gaza.