TRIBUNNEWS.COM - Sayap militer gerakan Hamas, Brigade Al-Qassam, mengumumkan mereka telah meledakkan sebuah rumah jebakan pada Minggu (10/3/2024).
Ledakan itu menewaskan seorang tentara Israel dan melukai lainnya di Khan Yunis, Jalur Gaza selatan.
“Kami meledakkan sebuah rumah jebakan dengan pasukan Zionis dan menyebabkan anggotanya tewas dan terluka di Bani Suhaila, sebelah timur Khan Yunis," kata Brigade Al-Qassam dalam pernyataannya.
Sebelumnya, mujahidin Brigade Al-Qassam bentrok dengan tentara Israel di sebuah terowongan.
“Mujahidin kami bentrok dengan pasukan Zionis di sebuah terowongan di Bani Suhaila, sebelah timur Khan Yunis, dan melukai sejumlah anggotanya," lanjutnya, dikutip dari Al Jazeera.
Brigade Al-Qassam juga membenarkan bahwa para pejuangnya membunuh seorang tentara Zionis dari Korps Teknik di Bani Suhaila, sebelah timur Khan Yunis, selatan Jalur Gaza.
Tentara pendudukan Israel telah mengakui terbunuhnya seorang mayor dalam pasukan komando dalam pertempuran di Jalur Gaza kemarin, Sabtu (9/3/2024).
Sementara itu, Brigade Al-Quds, sayap militer gerakan Jihad Islam (PIJ), menyiarkan adegan mortir yang menghantam posisi tentara Israel di lingkungan Al-Zaytoun di Kota Gaza.
Ketika pertempuran sengit berlanjut di Jalur Gaza, tentara Israel mengumumkan terbunuhnya seorang mayor di Pasukan Khusus selama pertempuran di Jalur Gaza.
Baca juga: Akui Netanyahu Bikin Rugi Israel, Joe Biden Tetap Nekat Pasok Senjata
Hamas Palestina vs Israel
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).
Jumlah kematian warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 31.045 jiwa dan 72.654 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Minggu (10/3/2024), 1.147 kematian di wilayah Israel, dan 375 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Selasa (30/1/2024), dikutip dari Xinhua News.
Israel memperkirakan, masih ada kurang lebih 136 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel