Hamas mengatakan, selama gencatan senjata selama enam minggu, pasukan Israel harus menarik diri dari "semua kota dan wilayah berpenduduk di Jalur Gaza" dan mengizinkan kembalinya warga Gaza yang mengungsi "tanpa batasan," kata pejabat itu.
Proposal Hamas juga menyerukan untuk meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan, pejabat itu menambahkan.
Ketentuan gencatan senjata pada akhirnya akan melihat "penarikan militer Israel sepenuhnya dari Jalur Gaza" dan pertukaran sandera tawanan yang komprehensif yang melibatkan pembebasan semua sandera untuk "sejumlah tahanan Palestina yang disepakati," menurut pejabat itu.
"Mesir dan Qatar, bersama dengan Amerika Serikat, bertanggung jawab untuk menindaklanjuti dan memastikan implementasi perjanjian tersebut," kata pejabat itu.
Serangan Hamas pada 7 Oktober menewaskan sekitar 1.160 orang di Israel, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan resmi AFP.
Kampanye militer pembalasan Israel untuk menghancurkan Hamas telah menewaskan sedikitnya 31.490 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas.
Israel sejauh ini menolak untuk menarik diri dari Gaza dengan mengatakan bahwa langkah tersebut akan menjadi kemenangan bagi Hamas.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, Hamas terus mengajukan tuntutan yang tidak realistis tetapi pembaruan tentang pembicaraan gencatan senjata akan diserahkan kepada kabinet perang Israel pada hari Jumat. (CNN)