Dia mengakui kalu pemerintahannya menghadapi tekanan internasional untuk tidak menyerang Rafah, namun menekankan bahwa Israel akan bertahan dengan tekanan ini dan terus berperang di Gaza sampai kemenangan penuh melawan Hamas.
Tel Aviv dilaporkan tetap berencana melakukan serangan darat di Rafah, tempat 1,4 juta orang mengungsi, meskipun ada peringatan dan seruan internasional untuk menghindari serangan semacam itu.
Israel telah melancarkan serangan balasan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober, menewaskan sedikitnya 30.800 orang dan melukai hampir 73.000 lainnya di tengah kehancuran massal dan kekurangan bahan-bahan kebutuhan pokok.
Israel juga menerapkan blokade yang melumpuhkan wilayah kantong Palestina, menyebabkan penduduknya, khususnya warga Gaza utara, berada di ambang kelaparan akut.
Sekitar 85 persen warga Gaza telah mengungsi akibat serangan Israel di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional yang, dalam keputusan sementara pada bulan Januari, memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.
(oln/khaberni/anadolu/memo/*)