TRIBUNNEWS.COM - Ratusan anggota serikat pekerja Inggris memblokir pabrik senjata karena diduga memasok komponen atau senjata ke Israel.
Para buruh yang menggelar aksi demo tersebut mengungkapkan tujuan mereka adalah untuk mengganggu aliran senjata ke Israel.
Di mana saat ini Israel sedang bersiap melancarkan serangan darat ke Rafah.
“Israel berada di ambang invasi ke daerah yang mereka katakan kepada warga Gaza bahwa mereka aman untuk mengungsi. Kekejaman seperti itu tidak akan terjadi tanpa dukungan politik dan militer dari pemerintah seperti Inggris,” kata seorang anggota serikat pekerja yang bernama Zad, dikutip dari The New Arab.
Mereka juga mendesak pemerintah Inggris untuk mendukung gencatan senjata di Gaza dan mengikuti jejak Kanada untuk menghentikan ekspor senjata ke Israel.
“Kami menuntut pemerintah kami mengikuti jejak Kanada dengan segera menghentikan pasokan senjata ke Israel sebelum melancarkan serangan di Rafah dengan menggunakan bom buatan Inggris,” tambah Zad.
Sebelumnya, Kanada telah memutuskan mereka akan menghentikan penjualan senjata ke Israel di masa depan.
2 Pabrik di Inggris Diduga Pasok Senjata dan Komponen Perang ke Israel
Para pekerja yang terdiri dari guru dan seniman ini menutup dua pabrik di Inggris.
Di antaranya, GE Aviation Systems di Cheltenham dan Leonardo UK di Edinburgh.
Kedua pabrik tersebut diduga memproduksi komponen untuk jet tempur F-35 yang digunakan oleh Israel.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kampanye Melawan Perdagangan Senjata (CAAT).
Baca juga: Israel Makin Cemas, Seusai Kanada Giliran Inggris yang Ancam Setop Kiriman Senjata
CAAT diketahui telah menemukan 15 persen komponen jet tempur F-35 yang digunakan Israel yang dibuat oleh perusahaan-perusaah senjata Inggris sejak tahun 2016.
Namun, dugaan tersebut dibantah oleh pihak pabrik Leonardo UK.
Seorang juru bicara Leonardo mengatakan bahwa mereka hanya mengirimkan pasokan jet tempur untuk Amerika Serikat.
"Kami mengirim komponen F35 ke pelanggan kami di Amerika Serikat," kata Leonardo.
Sementara itu, Inggris saat ini diketahui sedang mempertimbangkan untuk membatasi ekspor senjata ke Israel.
Mengingat Israel akan melancarkan serangan darat ke rafah dan itu adalah melanggar hukum kemanusiaan Internasional.
Menurut para aktivis, langkah tersebut sesuai dengan keputusan Pengadilan Belanda pada bulan Februari.
Dalam keputusan tersebut berisi tentang penghentian penjualan suku cadang Jet empur F-35 ke Israel.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Inggris dan Konflik Palestina vs Israel