“Presiden Joe Biden dan saya sangat berniat melakukan apa yang kami lakukan untuk para pemimpin dan rakyat serta keluarga Puerto Riko,” katanya dalam pidatonya, seperti diberitakan The Telegraph.
“Sejauh ini, pemerintahan kami telah menginvestasikan lebih dari $140 miliar di Puerto Rico," lanjutnya.
Namun, sejumlah warga Puerto Rico tampak tidak terkesan.
Lusinan pengunjuk rasa berkumpul di San Juan untuk mengkritik dukungan AS terhadap Israel atas perang di Gaza dan memprotes status teritorial Puerto Rico.
“Yankee, pulanglah!” kata beberapa orang yang berteriak.
“Dia tidak diterima di sini,” kata yang lain.
Sementara seorang demonstran melambaikan papan tanda yang menyebut Kamala Harris sebagai “penjahat perang” dan “wakil presiden genosida”.
“Kami menganggap kehadirannya tidak sopan,” kata Joselyn Velázquez, juru bicara pengunjuk rasa, ketika sekelompok orang di sekitarnya mengibarkan bendera Palestina.
Seorang aktivis dilaporkan menginjak-injak bendera AS sementara yang lain membakar bendera tersebut.
Bahkan beberapa hari sebelum kedatangan Wakil Presiden AS tersebut, para pengunjuk rasa sudah mulai berkumpul, mengibarkan bendera Palestina dan bendera Puerto Rico, dan juga meneriakkan kebebasan untuk Palestina.
Kamala Harris Dijuluki Badut
Setelah itu, netizen di media sosial X mengomentari video Kamala Harris di Puerto Rico, seperti yang disarankan Allen kepada Kamala Harris agar dia berinvestasi dalam beberapa pelajaran bahasa Spanyol sebelum kunjungan berikutnya.
Salah satu netizen AS juga berkomentar dan menyebut Kamala Harris seperti badut.
"(Kamala) Harris mungkin Wakil Presiden paling bodoh dalam sejarah negara kita," tulis seorang netizen AS pada unggahan video tersebut di X.
“Ini adalah tingkat yang sangat buruk, bahkan untuknya, dan ini juga sangat memalukan, dan berdampak buruk pada Amerika,” lanjutnya.