News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Paus Fransiskus Basuh dan Cium Kaki 12 Tahanan Wanita saat Kamis Putih, Jelang Paskah

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Paus Fransiskus (87) membasuh kaki dari 12 tahanan wanita di penjara Rebibia di Roma, Italia, untuk memperingati tradisi pembasuhan kaki 12 rasul oleh Yesus Kristus saat Perjamuan Terakhir dalam rangkaian Kamis Putih pada Kamis (28/3/2024).

TRIBUNNEWS.COM - Paus Fransiskus (87) melakukan tradisi Kamis Putih dengan membasuh kaki dari 12 tahanan wanita di penjara Rebibia di Roma, Italia, pada Kamis (28/3/2024).

Paus Fransiskus muncul dalam sebuah video dengan duduk di kursi roda, setelah penyakit yang baru-baru ini ia derita memperburuk masalah motoriknya.

Tradisi yang disebut Pedelavium atau Pedilavium ini dilakukan untuk merayakan hari ketika Yesus Kristus membasuh kaki kedua belas rasulnya pada Perjamuan Terakhir sebelum penyalibannya.

Penjara Rebibia telah menyiapkan tempat yang sesuai dengan kebutuhan Paus, di mana para wanita tersebut duduk di kursi yang ditinggikan, yang memungkinkan Paus untuk bergerak dengan mudah dari kursi rodanya tanpa harus memaksakan diri.

Sebuah klip video yang diambil saat tradisi berlangsung menunjukkan Paus Fransiskus duduk dengan kendi emas kecil di tangannya dan nampan dengan warna yang sama di depannya.

Di depannya, para wanita duduk di atas meja, menjulurkan kaki mereka sehingga Paus Fransiskus dapat menuangkan air ke atasnya.

Kemudian, sang Paus mengeringkannya dengan lap putih dan mencium kaki setiap wanita itu.

Beberapa wanita dalam video tersebut menangis ketika Paus Fransiskus membasuh kaki mereka, mengeringkannya, lalu menciumnya.

“Masing-masing dari Anda memiliki kisahnya masing-masing tetapi Tuhan mendengarkan kami dengan tangan terbuka dan tidak pernah lelah untuk memaafkan,” ujar Paus Fransiskus, Kamis, seperti diberitakan CBS News.

Paus Fransiskus Menyapa Para Tahanan

Direktur penjara Rebibia, Nadia Fontana, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Paus Fransiskus yang berkunjung ke penjara wanita tersebut.

"Anda telah membawakan 'sinar matahari' kepada lembaga ini," kata Nadia Fontana.

Baca juga: Pesan Paus Fransiskus ke para Imam dan Klerikus: Hindari Sikap Munafik

Para narapidana memberi barang-barang, termasuk jubah liturgi, yang mereka buat di bengkel penjara untuk Paus Fransiskus.

Paus Fransiskus berdiri di tengah-tengah kebaktian dan kemudian, sambil duduk lalu menyapa para tahanan.

Paus Fransiskus juga tampak sehat dan kuat pada Kamis pagi pada misa di Basilika Santo Petrus, di mana ia membaca homili panjang dan bagian improvisasi dari homili tersebut.

“Yesus mempermalukan dirinya sendiri,” kata Paus Fransiskus.

"Dengan isyarat ini, dia membuat kita memahami apa yang dia katakan: 'Saya di sini bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani'," lanjutnya.

“Dia mengajari kita jalan pelayanan,” kata Paus Fransiskus, dikutip dari WION.

Tradisi Pembasuhan Kaki

Menurut Vatikan, tradisi Pedelavium/Pedilavium atau pembasuhan kaki yang dilakukan Paus Fransiskus bertujuan untuk menekankan panggilannya untuk melayani dan kerendahan hati.

Sementara itu, video Pedelavium yang dilakukan oleh Paus Fransiskus di penjara wanita memicu kontroversi luas di media sosial.

Sebelumnya, tradisi pembasuhan kaki hanya untuk pria Katolik di katedral Roma.

Sejak Kamis Putih pertamanya sebagai Paus pada tahun 2013, Paus Fransiskus merevolusi tradisi Vatikan dengan memasukkan perempuan dan penganut agama lain ke dalam tradisi tersebut.

Setiap tahun, Paus Fransiskus melakukan perjalanan ke penjara, pusat pengungsian atau pusat penahanan remaja untuk menekankan keyakinannya bahwa panggilan imam adalah untuk melayani khususnya orang-orang yang terpinggirkan.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Paus Fransiskus

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini