TRIBUNNEWS.COM -- Enam wilayah di Ukraina mengalami pemadaman akibat infrastruktur energinya dihancurkan oleh pasukan Rusia.
Perusahaan energi Ukraina, Ukrenergo mengatakan pihaknya melakukan pemadaman untuk membatasi konsumsi listrik yang pasokannya terus menurun.
Listrik di enam wilayah hanya dinyalakan 3 jam 40 menit yaitu pada pukul 18:20 hingga 22:00 waktu setempat.
Baca juga: Negaranya Dukung Ukraina, 2 Perusahaan Jerman Diduga Bantu Rusia Bangun Mariupol
Keenam wilayah tersebut adalah Dnipropetrovsk, Donetsk, Zaporizhzhia, Kirovohrad, Poltava, dan Sumy.
Pejabat Ukrenergo mengatakan alasan pembatasan ini adalah kurangnya kapasitas pembangkit listrik di jaringan untuk menutupi konsumsi di wilayah tertentu.
“Ini adalah akibat dari serangan besar-besaran Rusia baru-baru ini terhadap pembangkit listrik Ukraina.
Selain itu, konsumsi dalam negeri meningkat pada malam hari akibat cuaca dingin,” jelas perusahaan milik negara tersebut.
Ukrenergo menambahkan, perusahaan distribusi listrik daerah akan mendistribusikan listrik yang tersedia secara merata kepada kelompok konsumen.
Pada saat yang sama, pemadaman bergilir masih berlaku di Oblast Kharkiv dan konsumen industri di kota Kryvyi Rih.
Ukrenergo menghimbau masyarakat untuk menggunakan listrik secara hemat.
Baca juga: Putin Panggil 150.000 Warga Rusia untuk Ikuti Wajib Militer di Wilayahnya
Selama 24 jam terakhir, pasukan Rusia menyerang infrastruktur energi di wilayah Kharkiv dan Dnipropetrovsk. Serangan drone pada malam tanggal 3-4 April merusak peralatan fasilitas listrik di Oblast Kharkiv.
Meskipun tidak ada defisit dalam sistem tenaga listrik, kemungkinan pembatasan di bagian tengah dan timur Ukraina tetap ada, kata Ukrenergo.
Russia Today mengabarkan, pasukan Rusia mengincar sejumlah infrastruktur penting di wilayah-wilayah itu untuk melumpuhkan militer Ukraina.
Fasilitas energi jadi sasaran utama serangan tersebut, selain fasilitas militer yang menyasar pada pabrik drone dan gudang tank di Kota Marefa.