TRIBUNNEWS.COM - Remaja 14 tahun asal Amerika Serikat tewas ditikam setelah mencoba melindungi kekasihnya yang diikuti oleh dua orang di sebuah pusat perbelanjaan di Wyoming, Minggu (7/4/2024).
Dua orang yang juga masih remaja, ditangkap atas tewasnya Bobby Maher.
Media berita lokal Cowboy State Daily melaporkan bahwa petugas polisi setempat menanggapi panggilan tentang seorang remaja yang tidak sadarkan diri di mal.
Petugas tiba saat pengunjung mal berusaha melakukan CPR pada Maher, yang pada akhirnya tidak bisa diselamatkan.
Pernyataan tertulis penangkapan yang dikutip oleh surat kabar tersebut menyatakan bahwa teman Maher mengatakan kepada polisi bahwa Maher dan kekasihnya pergi ke mal setelah pacar Maher meneleponnya dan mengatakan ada dua pria mengikutinya dan temannya.
Saat tiba di mal, Maher mencoba membawa dua gadis itu ke tempat yang aman sembari menyuruh dua penguntit itu untuk pergi.
Mereka kemudian keluar mal dan perkelahian fisik pun tak terelakkan.
"Semuanya terjadi begitu cepat," kata teman Maher kepada polisi.
"Dom mendorong Maher ke tanah dan kemudian JJ menghampirinya dan langsung menikamnya."
Dom dan JJ yang dimaksud adalah Dominique Harris dan Jarreth Plunkett, 15 tahun, yang ditangkap tak lama setelah itu.
Perkelahian terekam video
Polisi Casper memperoleh video perkelahian Maher dan para pelaku.
Baca juga: Penikaman Massal di Illinois AS, 4 Orang Tewas, 7 Lainnya Terluka
Video menampilkan Plunkett dan Harris mengenakan masker ninja balaclava saat Plunkett mendekati Maher, menantangnya untuk bertarung.
Maher terlihat mundur, mengangkat tangannya dan mencoba untuk kembali ke dalam mal sebelum Harris “mengapit” Maher, dan membantingnya ke tanah sebelum menahannya dan mengayunkan pukulan.
Plunkett kemudian menusuk Maher dua kali sebelum korban mencoba kembali ke mal dengan bantuan temannya, sebelum jatuh pingsan.
Pelaku disebut "freaks" oleh korban
Harris mengatakan kepada polisi bahwa dia dan Plunkett mencari Maher setelah insiden dua minggu lalu.
Saat itu, Maher diduga menyebut Harris dan Plunkett “aneh” setelah mereka terlihat memasuki toilet bersama di taman umum.
Plunkett mengaku mereka hanya masuk ke toilet karena di luar dingin.
Untuk membalas dendam, Harris dan Plunkett kemudian bertanya kepada pacar dan teman Maher di mana Maher berada, menanyakan temannya apakah dia ingin bertarung untuk melunasi “utang darah”.
Pada hari pembunuhan, dua remaja itu mencuri pisau dapur, Red Bull, dan permen.
Harris kemudian membuang pisaunya tetapi Plunkett mengatakan dia tetap membawa pisaunya karena dia tidak bisa mempercayai siapa pun.
Pernyataan keluarga korban
Ayah Maher kemudian mengunggah penghormatan kepada putranya, dengan mengatakan bahwa dia “tidak akan pernah dilupakan”.
“Aku sangat merindukanmu, Ayah sangat bangga padamu dan sangat mencintaimu! Kami sangat terpukul, tidak ada yang bisa mengembalikanmu, kami mencintaimu Bobby,” tulisnya.
“Neenerku, Juniorku, kamu tidak akan pernah dilupakan! Saya sekarat luar dalam saat ini dan akan selamanya.”
GoFundMe untuk keluarga Maher diluncurkan oleh teman-temannya untuk membantu membayar biaya pemakaman.
“Dia telah meninggalkan ayahnya, Robert, ibunya, Mary dan 3 saudara laki-lakinya. Dia adalah putra, saudara, teman, dan rekan satu tim yang luar biasa,” tulis Ashlyn Benbo.
“Bobby mencintai keluarganya dan bukan hanya anak yang luar biasa di sekolah tapi secara umum. Dia memiliki hasrat yang luar biasa untuk bermain bola basket. Kami patah hati dan tidak akan pernah sama lagi tanpa dia.”
Hukuman
Atas perbuatannya, Jarreth Plunkett menghadapi dakwaan pembunuhan tingkat pertama, konspirasi untuk melakukan pembunuhan, penyerangan serta pencurian, lapor Cowboy State Daily.
Dominique Harris menghadapi konspirasi untuk melakukan pembunuhan tingkat pertama, penyerangan, serta tuduhan pencurian ringan.
Kedua anak laki-laki tersebut masih ditahan, dengan jaminan sebesar US$500.000 untuk Plunkett dan US$450.000 untuk Harris.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)