TRIBUNNEWS.COM - Israel belum menentukan sikap imbas serangan rudal Iran yang diluncurkan ke daerahnya.
Melalui kabinet perangnya, Menteri benny Gantz mengaku melakukan berbagai pertimbangan, termasuk serangan balasan atas apa yang dilakukan Iran belakangan.
Sementara itu, Amerika Serikat (AS) mengirim sinyal agar Israel menahan diri.
Desakan tersebut kabarnya datang langsung dari Presiden AS Joe Biden.
Di sisi lain, Biden menganggap serangan Iran tak berbekas di tanah Israel.
IDF mengklaim, 99 persen dari ratusan rudal yang dikirim berhasil dicegah dan dicegat.
Sebelum serangan Iran, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut, Israel akan bereaksi terhadap setiap serangan Iran.
Anggota kabinet perang Israel, Menteri Benny Gantz, mengatakan sebelum pertemuan, peristiwa ini belum berakhir – aliansi strategis dan sistem kerja sama regional yang telah kami bangun perlu diperkuat.
"Kami akan membangun koalisi regional melawan ancaman Iran dan melakukan tindakan yang tepat. kita harus ingat bahwa kita belum menyelesaikan tugas kita – yang pertama dan terpenting adalah kembalinya orang-orang yang diculik dan menghilangkan ancaman dari penduduk utara dan selatan," dikutip dari Al-Monitor.
Kabinet keamanan yang lebih besar melakukan pemungutan suara pada Sabtu malam untuk memberi wewenang kepada kabinet perang untuk membuat keputusan tentang bagaimana menanggapinya.
Ynet melaporkan, menteri sayap kanan Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich menyerukan agar keputusan untuk membalas Iran diadopsi oleh kabinet keamanan yang lebih besar.
Baca juga: INFOGRAFIS: Iran Luncurkan Serangan Ratusan Drone ke Israel
Ben-Gvir, yang merupakan anggota kabinet keamanan tetapi bukan anggota kabinet perang, mengatakan pada hari Minggu bahwa jika Israel ingin menerapkan kembali pencegahannya terhadap Iran, “Kita harus menjadi gila.”
Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Gantz akan memutuskan apakah akan melakukan pembalasan dan, jika demikian, sejauh mana.
Para kepala badan keamanan diperkirakan akan bergabung dalam rapat kabinet perang.