TRIBUNNEWS.COM - Israel menggunakan jet tempur F-15 dan F-35 untuk menangkis rudal balistik Iran yang diluncurkan ke Israel pada Sabtu (13/4/2024) malam.
Video yang dirilis Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menunjukkan jet tempur tersebut mencegat rudal balistik Iran di udara.
IDF lalu merilis foto-foto yang memperlihatkan jet tempur F-15 dan F-35 kembali ke pangkalan mereka di Israel pada Minggu (14/4/2024) pagi waktu setempat.
Sebelumnya, Iran meluncurkan serangan balasan terhadap Israel pada Sabtu (13/4/2024) untuk membalas serangan udara Israel di konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April lalu.
Serangan Israel itu membunuh tujuh anggota Garda Revolusi Iran (IRGC), termasuk jenderal top Iran, Brigjen Mohammad Reza Zahedi.
Dalam serangannya, Iran menargetkan Pangkalan Udara Israel di Nevatim, yang menampung jet tempur siluman F-35I "Adir" Israel yang diproduksi oleh perusahaan AS, Lockheed-Martin.
Setelah digempur Iran, Israel mulai berdiskusi untuk menanggapi serangan tersebut, dikutip dari Eurasian Times.
Channel12 Israel mengatakan angkatan udara Israel mungkin akan melancarkan serangan balasan terhadap Iran dengan jet tempur F-15 dan F-35 buatan AS.
Namun, Channel12 Israel tidak merinci laporan tersebut, seperti dikutip dari The New York Post.
F-35 Adir
Warrior Maven memperkirakan jet tempur F-35 yang digunakan Israel dalam melumpuhkan serangan rudal Iran adalah varian F-35 Adir.
Baca juga: Iran Tutup Fasilitas Nuklir Usai Panglima Israel Gertak Bakal Lakukan Serangan Balasan
F-35 Adir dilengkapi dengan beberapa teknologi, elektronik, dan avionik buatan Israel.
Jangkauan dan ketepatan sensor F-35 mungkin berada pada posisi yang tepat untuk mengidentifikasi dan “menghancurkan” rudal balistik Iran dalam jarak yang lebih aman sebelum menghantam Israel.
Jet temput F-35 dipersenjatai dengan penginderaan udara-ke-udara dan udara-ke-darat mirip drone yang cukup untuk melihat, melacak, dan menghancurkan rudal balistik dari lokasi yang menguntungkan secara operasional di angkasa.
Persenjataan yang dibawa F-35 misalnya AIM-9X Sidewinder atau AIM-120D.
F-15
Israel memiliki sejumlah jet tempur F-15 buatan AS yang telah dimodifikasi.
Misalnya, F-15EX yang sudah dalam produksi dengan avionik canggih, rangkaian ECM/ECCM, dan radar AESA yang kuat.
Menurut Boeing, F-15 EX akan mampu membawa senjata seberat 29.500 pon.
Jika klaim tersebut benar, maka F-15EX akan menjadi muatan senjata tertinggi yang dibawa oleh pesawat tempur mana pun di dunia.
Contoh lainnya adalah F-15 Strike Eagle buatan AS yang dimodifikasi oleh Israel menjadi F-15I Ra'am (Thunder).
Hubungan Israel dan Iran
Hubungan Israel dan Iran memburuk setelah revolusi Iran pada tahun 1979 yang dipimpin oleh Ayatollah Ruhollah Khomenei.
Revolusi tersebut menumbangkan kekuasaan Syah (Raja) Iran, Mohammad Reza Shah Pahlavi, yang merupakan sekutu Amerika Serikat (AS) dan mitra Israel.
Setelah revolusi Iran, Israel menuduh Iran yang menerapkan kebijakan anti-Israel, telah mendanai front perlawanan seperti Hamas, Jihad Islam Palestina (PIJ), Hizbullah, kelompok perlawanan Irak, Lebanon, dan Suriah untuk melawan Israel, sebuah tuduhan yang dibantah Iran.
Ketegangan Iran dan Israel baru-baru ini terjadi di tengah perang Israel dan Hamas di Jalur Gaza.
Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza setelah operasi Banjir Al-Aqsa yang diluncurkan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi 33.797 jiwa dan 76.465 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Selasa (16/4/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Xinhua News.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel