Brigjen Mohammad Reza Zahedi bukan satu-satunya anggota IRGC yang dibunuh Israel sejauh ini.
Israel melancarkan enam serangan militer terhadap pasukan IRGC di Suriah, yang mengakibatkan 17 kematian antara Maret 2023 dan 2024.
Sementara dari tahun 2014 hingga 2023, tercatat setidaknya ada 10 pasukan IRGC di Suriah yang tewas dalam serangan Israel, lapor harian Hamshahri.
Serangan di Damaskus menjadi titik di mana Iran memutuskan untuk membalas Israel dengan meluncurkan Operasi Janji Sejati pada Sabtu (13/4/2024), dengan 300 drone dan rudal ke Israel.
Rudal dan drone yang menghujani Israel itu sebagian besar ditangkis oleh jet dan sistem pertahanan AS, Inggris, Prancis, dan Yordania sebelum jatuh ke Israel.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berjanji akan membalas serangan balasan Iran.
Sementara Iran mengancam akan merespon dengan lebih kuat dan cepat jika Israel kembali menyerang wilayahnya.
Hubungan Israel dan Iran
Hubungan Israel dan Iran memburuk setelah revolusi Iran pada tahun 1979 yang dipimpin oleh Ayatollah Ruhollah Khomenei.
Revolusi tersebut menumbangkan kekuasaan Syah (Raja) Iran, Mohammad Reza Shah Pahlavi, yang merupakan sekutu Amerika Serikat (AS) dan mitra Israel.
Setelah Iran menerapkan kebijakan anti-Israel, Israel menuduh Iran mendanai front perlawanan seperti Hamas, Jihad Islam Palestina (PIJ), Hizbullah, Houthi di Yaman, kelompok perlawanan Irak, Lebanon, dan Suriah untuk melawan Israel, sebuah tuduhan yang dibantah Iran.
Ketegangan Iran dan Israel baru-baru ini terjadi di tengah perang Israel dan Hamas di Jalur Gaza.
Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza setelah operasi Banjir Al-Aqsa yang diluncurkan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi 33.899 jiwa dan 76.664 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Rabu (17/4/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Mehr News.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Iran VS Israel