Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Senat Amerika Serikat (AS) ketok palu, izinkan Presiden Joe Biden untuk mengirimkan paket bantuan militer ke Israel senilai 13 miliar dolar AS atau setara Rp 209,9 triliun (Satuan kurs Rp 16.156).
Keputusan ini disahkan usai Senat AS yang dikuasai oleh Partai Demokrat meloloskan paket bantuan yang lebih luas usai memperoleh hasil pemungutan suara 79-18. Menyusul langkah Partai Republik yang telah lebih dulu meloloskan bantuan besar-besaran tersebut.
"Akhirnya, akhirnya, akhirnya, malam ini setelah lebih dari enam bulan kerja keras, dan banyak lika-liku di jalan, Amerika mengirimkan pesan kepada seluruh dunia: kami tidak akan berpaling dari Anda," kata Anggota Senat dari Partai Demokrat, Chuck Schumer.
Baca juga: Sebut Israel Negara Sampah, Jutaan Pemukim Eksodus: Permintaan Paspor Barat Naik 5 Kali Barat
Usulan penjualan bantuan dana militer muncul setelah militer Iran menghujani langit Israel dengan 300 tembakan drone dan rudal, hingga sejumlah wilayah pendudukan Israel meledak sementara sebuah pangkalan udara militer Israel paling penting di Negev dilaporkan hancur.
Alasan ini yang mendorong AS untuk mempercepat proses transfer senjata di tengah gejolak perang Timur Tengah yang memanas.
Netanyahu Kirim Ucapan Terima Kasih ke AS
Merespon cairnya bantuan perang senilai Rp209,9 triliun, PM Netanyahu melalui Menteri Luar Negeri Israel mengucapkan terima kasih kepada Senat AS karena telah menyetujui bantuan untuk menyokong kekuatan militer Israel.
"Saya berterima kasih kepada Senat AS yang telah meloloskan paket bantuan Israel malam ini dengan mayoritas bipartisan yang luar biasa," ungkap Israel Katz memposting di situs media sosial X.
“"Paket bantuan Israel yang kini telah lolos di kedua majelis Kongres merupakan bukti nyata dari kekuatan aliansi kita dan mengirimkan pesan yang kuat kepada semua musuh kita," tambah Katz.
Ucapan terimakasih juga turut dikirimkan Katz kepada Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer dan Pemimpin Partai Republik Mitch McConnell atas komitmen mereka yang tak tergoyahkan terhadap keamanan Israel.
"Kemitraan strategis Israel-AS tidak dapat dipatahkan," ungkapnya
Amerika Jadi Pemasok Utama Senjata Israel
Selama puluhan tahun Amerika Serikat (AS) diketahui menjadi penyokong utama pendanaan militer Israel dalam setiap perang melawan musuh-musuhnya.
Tak tanggung – tanggung untuk membantu pertahanan Israel, setiap tahunnya negeri Paman Sam ini menyumbangkan bantuan militer senilai 3,8 miliar dolar AS atau setara Rp 60,27 triliun.
Bahkan ketika ketegangan antara Hamas dan Israel berlangsung, AS trrus memberikan ke Tel Aviv dengan memasok 21.000 amunisi peluru artileri berukuran 155 mm, ribuan amunisi penghancur bunker dan 200 drone kamikaze serta bom presisi Spice Family Gliding Bomb Assemblies dengan nilai 320 juta dolar atau setara Rp5 triliun untuk Israel.
Baca juga: Sebut Israel Negara Sampah, Jutaan Pemukim Eksodus: Permintaan Paspor Barat Naik 5 Kali Barat
Menurut catatan The Washington Post, sejak perang Gaza pecah pada 7 oktober silam, Amerika Serikat setidaknya telah menyetujui 100 perjanjian senjata dengan pendudukan Israel.
AS mengklaim penjualan peluru tank kepada Israel merupakan bentuk dukungan untuk kepentingan keamanan Timur Tengah dari ancaman Hamas. Namun tindakan ini mendapat sorotan negatif dari sejumlah pihak.
Para aktivis hak asasi manusia bahkan menyatakan keprihatinannya atas penjualan tersebut, mereka menyebut tindakan Amerika tidak sejalan dengan upaya Washington untuk menekan Israel agar meminimalkan korban sipil di Gaza. Justru transfer senjata dapat memperparah perundingan damai yang sedang diusahakan.