TRIBUNNEWS.COM – Sejumlah mahasiswa Yahudi di Amerika Serikat (AS) ikut serta dalam aksi unjuk rasa pro-Palestina di kampus mereka.
Salah satunya ialah Sam Law, mahasiswa pascasarjana yang mengikuti demonstrasi di Universitas Texas di Austin, AS.
Karena aksinya ini, Law bahkan ditangkap oleh pihak berwenang.
“Saya mendengar fakultas berbicara tentang penghancuran universitas-universitas di Gaza, dan sekitar pukul 12.45 ada sekelompok mahasiwa yang mulai mendirikan tenda-tenda dan kemudian saya berlari ke sana dan mengaitkan tangan saya ke tangan orang lain guna mempertahankan tenda itu,” kata Law dikutip dari Al Jazeera.
“Hari Rabu lalu kami melihat rektor kampus kami mengirimkan polisi militer, orang-orang dengan senjata api, peralatan antihuru-hara, dan kuda, dan ketika saya berlari ke tenda, saya tahu apa yang akan terjadi.”
“Saya harus kuat dan berkata bahwa [perang di Gaza] ini tidak boleh terjadi atas nama saya.”
Law mengatakan dia dan rekannya sesama pengunjuk rasa dikepung oleh polisi.
Dibutuhkan waktu beberapa jam agar polisi bisa mengusir para pengunjuk rasa.
“Ada perasaan solidaritas yang kuat, tekad di antara para mahasiswa, dan anggota komunitas. Saya bukan satu-satunya Yahudi, ada orang lain yang mengenakan kippa (topi Yahudi),” ujarnya.
Menurut Law, ada beberapa pengunjuk rasa yang terluka cukup parah dalam aksi demonstrasi.
“Saya melihat orang-orang yang benar-benar tidak bisa berjalan karena pergelangan kaki mereka terluka, seseorang berlumuran darah, orang-orang terkena serangan asma, orang-orang mengalami krisis diabetes, orang-orang yang berlinang air mata berlari dengan tenaga kesehatan menaruh cairan garam di mata mereka untuk membantu membersihan cairan semprotan lada.”
Baca juga: Daftar Kampus Beken di AS yang Jadi Tempat Unjuk Rasa Pro-Palestina, dari Harvard hingga MIT
Daftar kampus di Barat yang jadi tempat unjuk rasa
Sejumlah kampus di negara-negara Barat menjadi tempat aksi unjuk rasa pro-Palestina.
Dikutip dari Al Jazeera, berikut nama-nama kampus itu.
Australia:
- University of Melbourne
- University of Sydney
Kanada:
- McGill University
- Concordia University
Prancis:
- Paris Institute of Political Studies (Sciences Po)
- Sorbonne University
Baca juga: Daftar 25 Universitas Amerika Serikat yang Mahasiswanya Ditangkap selama Aksi Protes Pro-Palestina
Itala:
- Sapienza University
Inggis:
- Leeds University
- University College London
- Warwick University
Amerika Serikat:
- American University
- Arizona State University
- California State Polytechnic University
- Columbia College Chicago
- Columbia University
- Cornell University
- Drexel University
- Emerson College
- Emory University
- Fashion Institute of Technology
- Georgetown University
- Humboldt
- Indiana University Bloomington
- Massachusetts Institute of Technology
- Michigan State University East Lansing Campus
- Morehouse College
- New York University
- Ohio State University
- Rice University
- Roosevelt University
- School of the Art Institute of Chicago
- Stanford University, Swarthmore College
- Temple University
- The City College of New York
- The New School
- Tufts University
- University of California Berkeley
- University of California Los Angeles
- University of Chicago
- University of Colorado
- University of Connecticut
- University of Maryland Baltimore County
- University of Michigan Ann Arbor
- University of Minnesota
- University of New Mexico
- University of North Carolina Charlotte
- University of Pennsylvania
- University of Pittsburgh
- University of Southern California in Los Angeles
- University of Texas Arlington
- University of Texas Austin
- University of Texas Dallas
- University of Texas San Antonio
- Vanderbilt University
- Virginia Tech
- Washington University
- Yale University
- George Washington University
Kampus AS kewalahan
Saat ini dilaporkan sudah ada hampir 1.000 orang yang ditangkap karena aksi demonstrasi.
Banyak universitas yang menindak keras para pengunjuk rasa dan tenda-tenda mereka pun disingkirkan.
Pihak universitas mengeklaim, sejumlah penunjuk rasa ditangkap dan dilarang mengikuti kuliah karena merusak barang-barang di kampus, masuk, tanpa izin, melanggar aturan kampus, dan mengganggu mahasiswa Yahudi.
Namun, kelompok mahasiswa membantah semua tudingan itu. Menurut mereka, sebagian besar aksi unjuk rasa itu berlangsung dengan damai.
Kemudian, mereka menyatakan orang yang menyampaikan komentar antisemitik dan ancaman adalah orang yang datang dari luar dan tidak punya kaitan dengan kampus.
Salah satu mahasiwa yang disanksi karena melancarkan adalah Momodou Taal dari Universitas Cornell.
Dia dan empat mahasiwa lain di kampus itu dilarang mengikuti kuliah setelah mendirikan tenda di lingkungan kampus.
Kepada Al Jazeera, Taal mengeklaim, para mahasiswa yang mengikuti unjuk rasa mendapat ancaman.
Di samping itu, mereka berisiko menjadi korban doxxing, yakni penyebaran informasi pribadi di internet tanpa izin mereka.
Taal menyebut, para mahasiswa itu tidak mendapatkan perlindungan dari institusi mereka.
(Tribunnews/Febri)