TRIBUNNEWS.COM - Israel meluncurkan serangan udara di Rafah, Gaza Selatan pada Minggu (5/5/2024).
Pejabat kesehatan Gaza pada hari Senin (6/5/2024) mengatakan serangan udara Israel di Rafah ini menewaskan 9 warga Palestina.
"Tepat sebelum tengah malam, serangan udara Israel menewaskan sembilan warga Palestina, termasuk seorang bayi, di rumah lain di Rafah," kata pejabat kesehatan Gaza, dikutip dari Al-Arabiya.
Sehingga jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel dalam satu hari menjadi 19 warga Palestina.
Serangan udara Israel ini terjadi tak lama setelah sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam pada Minggu mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap penyeberangan Kerem Shalom ke Gaza.
Militer Israel mengklaim rentetan tembakan roket Brigade Al-Qassam menewaskan 3 tentara IDF.
“Tiga tentara tewas dalam serangan di dekat Kerem Shalom hari ini, dan tiga lainnya terluka parah,” kata tentara Israel dalam pernyataan singkatnya, dikutip dari Anadolu Ajansi.
Sementara tentara IDF yang mengalami luka-luka berjumlah 9 orang, klaim Israel.
Brigade Al-Qassam mengatakan mereka menembakkan roket ke pangkalan militer Israel di persimpangan tersebut, dikutip dari Asharq Al-Aawsat.
Namun tidak mengkonfirmasi dari mana mereka menembakkannya.
Sebelumnya, Israel ngotot akan meluncurkan serangan darat di Rafah.
Menurut Israel, pihaknya akan mengusir pasukan Hamas yang berada di Rafah.
Baca juga: Israel Perintahkan Warga Gaza di Timur Rafah untuk Segera Mengungsi, Operasi Skala Terbatas Kata IDF
Pada Senin pagi, tentara Israel juga telah mengeluarkan perintah evakuasi kepada warga Palestina di Rafah.
IDF mendesak warga Palestina dan orang-orang yang mengungsi di beberapa wilayah Rafah timur untuk segera berpindah ke kota al-Mawasi menjelang kemungkinan invasi darat.