TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat memutuskan menangguhkan pengiriman senjata ke Israel, termasuk sekitar 3500 bom berat.
Penangguhan tersebut terjadi saat Perdana Menteri Israel melanjutkan serangan militer terhadap kota Rafah di Palestina, meskipun ada keberatan dari Presiden AS Joe Biden.
Mengutip Reuters, berikut 6 hal yang perlu diketahui seputar penangguhan persenjataan tersebut.
1. Bom apa saja yang ditangguhkan?
AS menghentikan satu pengiriman yang terdiri dari 1.800 bom seberat 2.000 pon (907 kg) dan 1.700 bom seberat 500 pon, menurut para pejabat AS.
Empat sumber mengatakan pengiriman tersebut, yang telah tertunda selama setidaknya dua minggu, melibatkan Joint Direct Attack Munitions buatan Boeing, yang mengubah "bom bodoh" menjadi bom berpemandu presisi, serta Bom Diameter Kecil (SDB-1).
SDB-1 adalah bom luncur berpemandu presisi yang mengemas 250 pon bahan peledak.
Bantuan tersebut merupakan bagian dari pengiriman yang disetujui sebelumnya ke Israel, bukan paket bantuan tambahan senilai $95 miliar yang disahkan Kongres AS pada bulan April.
2. Mengapa AS menangguhkan pengiriman bom tersebut?
AS sedang meninjau bantuan keamanan jangka pendek,dalam konteks peristiwa yang terjadi di Rafah, ujar Menteri Pertahanan Lloyd Austin pada sidang Senat hari Rabu (8/5/2024).
“Kami sudah sangat jelas sejak awal bahwa Israel tidak boleh melancarkan serangan besar-besaran ke Rafah tanpa mempertimbangkan dan melindungi warga sipil yang berada di wilayah pertempuran tersebut,” kata Austin.
Lebih dari satu juta warga sipil Palestina mencari perlindungan di Rafah, banyak yang sebelumnya mengungsi dari wilayah lain di Gaza setelah perintah Israel untuk mengungsi dari sana.
Keputusan AS ini diambil karena kekhawatiran mengenai penggunaan bom seberat 2.000 pon tersebut dan dampaknya di wilayah perkotaan yang padat, kata seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya.
Baca juga: Biden Tunda Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Takut Digunakan untuk Menyerang Rafah
3. Kapan keputusan itu dibuat? Apakah Biden terlibat?
Keputusan itu dibuat minggu lalu, kata para pejabat AS.
Biden terlibat langsung dalam pengambilan keputusan.
4. Kerusakan macam apa yang dapat diakibatkan bom seberat 2000 pon?
Bom besar seperti bom seberat 2.000 pon mempunyai dampak di wilayah yang luas.