TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan tewasnya empat tentara dan dua lainnya terluka dalam ledakan bom di lingkungan Al-Zaytoun di Kota Gaza, sebelah utara Jalur Gaza yang terkepung pada Jumat (10/5/2024).
"Empat tentara tewas di lingkungan Al-Zaytoun, dekat sebuah sekolah, akibat ledakan bom," kata IDF dalam pernyataannya.
IDF menjelaskan dalam sebuah pernyataan bahwa dua tentara Israel dari Batalyon ke-19 di Brigade 401, terluka parah akibat ledakan tersebut.
Salah satu tentara yang terluka adalah seorang perwira.
Dalam pernyataannya, IDF mengatakan empat tentara yang semuanya berusia 19 tahun tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza utara.
"Mereka adalah anggota Batalyon 931 Brigade Nahal (salah satu brigade elit tentara Israel)," katanya.
Rumah Sakit Soroka Israel mengumumkan mereka telah menerima empat tentara yang terluka, dua di antaranya berada dalam kondisi kritis.
Mereka sebelumnya diangkut ke rumah sakit tersebut dengan menggunakan helikopter dan ambulans.
Selama dua hari terakhir, Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, melakukan beberapa operasi dan serangan terhadap tentara Israel dan posisi mereka di berbagai wilayah di Gaza, dikutip dari Anadolu.
Pada Kamis (9/5/2024), Brigade Al-Qassam mengumumkan pejuangnya menembak seorang perwira Israel di selatan lingkungan Al Zaytoun, Kota Gaza.
Perwira tersebut tewas akibat ledakan alat peledak.
Baca juga: Dubes Israel Ngamuk, Robek Piagam PBB Gara-gara Palestina Segera Jadi Anggota Tetap
Jumlah kematian yang diumumkan oleh tentara Israel sejak dimulainya perang pada tanggal 7 Oktober tahun lalu telah meningkat menjadi 619 orang, termasuk 271 orang sejak pecahnya perang darat pada 27 Oktober 2023.
Namun, Hamas mengatakan Israel tidak mengungkapkan jumlah sebenarnya dari tentaranya yang terbunuh.
Jumlah korban luka yang diumumkan di kalangan tentara sejak dimulainya operasi darat telah meningkat menjadi 1.610 orang, termasuk 325 orang luka serius, menurut data resmi.
Jumlah Korban
Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi 34.844 jiwa dan 78.404 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (9/5/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).
Israel memperkirakan, kurang lebih ada 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Sementara itu, lebih dari 8.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel