TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah mengatakan akan terus melanjutkan perangnya jika Israel tidak menghentikan serangan ke Gaza.
Dalam pidatonya yang disiarkan televisi pada Senin (13/5/2024), Sayyed Hassan Nasrallah menyerukan lagi bahwa kelompoknya akan terus berperang selama Israel terus melakukan serangannya ke Gaza.
“Hubungan antara front pendukung Lebanon dan Gaza bersifat definitif, final dan konklusif,” katanya.
“Tidak ada yang bisa memutuskan hubungan mereka," terangnya.
Sejak 7 Oktober, Hizbullah terlibat baku tembak dengan militer Israel di perbatasan Lebanon selatan.
Mereka mengaku meluncurkan roket ke Israel untuk mendukung sekutunya, kelompok militan Hamas di Gaza.
Pertempuran Israel-Hamas di Gaza telah memaksa jutaan orang mengungsi.
Kekhawatiran juga meningkat kalau perang jadi semakin melebar.
Nasrallah menyebut, saat ini Israel berada di jalan buntu, terutama rencana serangan darat ke Rafah, yang dikritik banyak pihak.
Pada Senin (13/5/2024) kemarin, Pasukan Israel melanjutkan serangan darat dan udara terhadap kamp pengungsi Jabalia yang padat penduduk di Gaza utara.
Nasrallah mengatakan aktivitas militer sekutu Hamas di Irak, Yaman, dan Lebanon telah menekan tentara Israel selama perang di Gaza.
Baca juga: Rudal Berat Jihad Mughniyeh, Senjata Baru Hizbullah yang Langsung Hantam Tentara Israel di Sheeba
Sejauh ini, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 350 orang di Lebanon.
Sebagian besar dari mereka adalah pejuang Hizbullah dan kelompok sekutunya, tetapi juga mencakup lebih dari 50 warga sipil.
Di Israel, serangan dari Lebanon telah menewaskan sedikitnya 10 warga sipil dan 12 tentara.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)