TRIBUNNEWS.COM -- Pasukan pendudukan Rusia dilaporkan menahan puluhan warga sipil di Kota Volchansk (Ukraina menyebutnya sebagai Vovchansk) di wilayah Kharkov, Ukraina bagian timur.
Saat ini wilayah Volchansk sedang membara, pertempuran antara pasukan Volodymyr Zelensky melawan pasukan Vladimir Putin terus berlangsung.
Pada Kamis (16/5/2024) pagi, Rusia dilaporkan telah memasuki sebuah rumah sakit di pusat kota. Pada saat itu, dilaporkan bahwa mereka menangkap sebanyak 30 hingga 40 warga sipil.
Baca juga: Hasil Citra Satelit Tunjukkan 3 Jet Rusia Hancur, Infrastrukur Juga Rusak di Pangkalan Udara Belbek
Ukraina menuduh warga sipil tersebut disekapdan dijadikan perisai hidup oleh tentara Rusia.
Menteri Dalam Negeri Ukraina, Ihor Klymenko mengatakan, tentara pendudukan juga sempat mengeksekusi salah satu warga.
Hingga saat ini, kata Klymenko dikutip oleh media online Fakty, Jumat (17/5/2024) polisi masih berusaha mengevakuasi penduduk setempat dari sana.
Pasukan Moskow disebutkan sedang mencari pijakan di Volchansk dan tidak mengizinkan warga sipil pergi. Mereka dilaporkan menangkap dan mengurung mereka di ruang bawah tanah.
Menurut Mendagri Ukraina, warga yang ditembak oleh pasukan Rusia tersebut berusaha kabur dengan berjalan kaki. Saat akan dihentikan, ia menolak berhenti dan kemudian dieksekusi oleh pasukan invader.
Menteri menambahkan bahwa penyelidik Kepolisian Nasional Ukraina di wilayah Kharkov telah memulai proses pidana atas fakta pelanggaran hukum dan kebiasaan perang.
Baca juga: Meski Terkena Sanksi, Rusia Untung Besar Ekspor Minyak ke UE Lewat Negara Ini
Klymenko mengatakan, meski terjadi pertempuran di kota tersebut, tim evakuasi polisi terus bekerja di Vochansk dan berusaha memastikan evakuasi orang lebih lanjut.
Serhii Bolvinov , kepala departemen investigasi di wilayah setempat menjelaskan, warga sipil yang ditembak adalah seorang pria lanjut usia yang mencoba melarikan diri dan memasuki wilayah yang dikuasai Ukraina.
Selain itu, dia mengatakan bahwa Rusia menahan warga sipil yang mencoba melarikan diri di ruang bawah tanah.
Bolvinov menyebutkan, pasukan Rusia yang menyebut diri mereka anggota FSB tersebut menyekap warga tersebut di satu tempat dan justru menggunakannya sebagai tameng manusia, karena mereka telah mengatur markas komandonya di dekat tempat itu.
Selain satu yang teterkena was ditembak, sejumlah warga juga mengalami luka-luka akibat ledakan munisi tandan, 6 orang mengalami luka akibat ledakan.
Layanan pers Kharkov OVA melaporkan bahwa seorang pekerja magang berusia 28 tahun di rumah sakit Bugaiv berada dalam kondisi serius.
Kondisi 5 korban lainnya (ahli anestesi berusia 43 tahun, pengemudi 39 dan 50 tahun), warga sekitar berusia 48 tahun, dan ketua Vovchanska MBA dinilai sedang. Semua korban luka telah dirawat.
Sebelumnya diberitakan oleh Strana, bahwa pasukan Rusia telah memasuki kota Volchansk. Mereka mengepung dari sisi barat dan utara kota. Saat ini pasukan Rusia telah menguasai sebagian kota di timur laut Kota Kharkov tersebut. (Fakty/OVA/Strana)