Kantor media pemerintah Hamas melaporkan, sedikitnya 32 anak-anak dinyatakan meninggal akibat kekurangan gizi di Gaza sejak perang pecah pada 7 Oktober.
Salah satunya Abdelqader Al-Sarhi, bocah 13 tahun yang meninggal pada akhir pekan lalu di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah, Gaza tengah.
Selain kekurangan gizi, ia juga meninggal karena kurangnya perawatan medis di tengah penutupan perbatasan Rafah.
"Gaza sedang menyaksikan tingkat malnutrisi terburuk, khususnya malnutrisi anak, di seluruh dunia saat ini," kata Alexandra Saieh, kepala kebijakan dan advokasi kemanusiaan di Save the Children,.
"Anak-anak di Gaza kelaparan, mereka tidak mendapatkan air bersih, mereka tidak mendapatkan bantuan medis yang memadai dan ini semua dipicu oleh terhambatnya bantuan kemanusiaan secara sistematis," ujar Saieh.
(Tribunnews.com/ Namira Yunia)