TRIBUNNEWS.COM - Hizbullah mengatakan siap perang habis-habisan melawan zionis Israel.
Hal itu dikatakan Naim Qassem, Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon, Selasa (4/6/2024).
“Keputusan kami bukan untuk memperluas perang, namun kami akan melawannya jika hal itu dipaksakan kepada kami,” kata Qassem.
Pihaknya bersumpah setiap perluasan perang Israel di Lebanon akan mengakibatkan kehancuran dan pengungsian di Israel.
Di sisi lain Qassem membantah laporan mengenai penarikan pasukan elit Hizbullah, Pasukan Radwan, dari perbatasan Israel.
Qassem menegaskan Hizbullah baru menggunakan sebagian kecil dari kemampuannya, dalam melawan Israel, mengutip Palestine Chronicle.
Qassem juga berbicara tentang kemungkinan gencatan senjata di Gaza.
“Tawaran Biden untuk ketenangan (di Gaza) tidak memiliki objektivitas dan merupakan bagian dari proposisi internal pemilu Amerika Serikat (AS),” katanya, mengacu pada proposal yang digariskan oleh Presiden AS Joe Biden pada Jumat lalu.
Pemukiman Ilegal Israel Terbakar Hebat, Efek Serangan Rudal Hizbullah
Pemukiman ilegal Israel terbakar hebat, hal itu terjadi usai api yang membakar hutan di Israel Utara menjalar sampai ke pemukiman.
Kebakaran itu dipicu usai serangan pesawat tak berawak dan rudal yang diluncurkan dari Lebanon oleh Hizbullah.
Baca juga: Seusai Hizbullah Bakar Kiryat Shmona di Utara, Giliran Houthi Gempur Kota Eilat di Israel Selatan
Tampak dalam video yang beredar api berkobar, membumbung tinggi membakar bangunan serta sekitarnya.
Rekaman yang diunggah Sanad Al Jazeera menunjukkan penduduk pemukiman ilegal Israel di bagian utara negara itu panik ketika api yang menyebar dengan cepat mencapai rumah mereka.
Mereka tampak ketakutan berlarian menjauhi api.
Di rekaman lainnya tampak beberapa orang mencoba memadamkan api yang menyebar dan membakar pohon, mengutip Al Jazeera.
Dilaporkan, lebih dari 30 tim pemadam kebakaran berjuang memadamkan api di Israel utara tersebut.
Diberitakan sebelumnya, setidaknya, 15 lokasi di Israel utara mengalami kebakaran besar, menurut laporan media Israel, Channel12, pada Senin (3/6/2024).
Kebakaran tersebut berlanjut selama beberapa jam di sejumlah daerah pada Senin malam, di mana kebakaran terbesar terjadi di dekat pemukiman Amiad dan Kahal.
Selain itu, Route 85 yang menghubungkan Galilea ke sebagian besar wilayah pendudukan, terputus karena kebakaran besar yang juga mengancam pemukiman Kahal.
Dilaporkan bahwa polisi pendudukan Israel memblokir Route 85 di kedua arah.
Otoritas Taman dan Alam Israel melaporkan bahwa sekitar 2.500 hektar lahan terbakar api.
"Empat personel darurat di Kiryat Shmona sedang menjalani perawatan medis, akibat menghirup asap akibat kebakaran," menurut laporan media Israel, Hadshot Bezman.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)