"Beberapa prioritas saat ini antara lain pertama mendorong terciptanya gencatan senjata segera dan permanen, immediate dan permanen ceasefire, tanpa cease fire upaya perbaikan situasi tidak akan terwujud," kata Menlu Retno.
Sebagai laporan juga kata Menlu, pada 31 Mei lalu Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah menyampaikan proposal mengenai gencatan senjata yang terbagi dalam tiga tahap.
Kata dia, upaya gencatan senjata itulah yang menjadi perjuangan Indonesia terhadap serangan-serangan yang dilakukan Israel.
Meski sejauh ini Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu belum mengindahkan terkait dengan saran dari Biden tersebut.
"Isu ceasefire inilah yang sudah terus diperjuangkan Indonesia dari sejak awal. dan kita akan melihat bagaimana Israel menanggapi usulan dari Presiden Biden ini," kata dia.
Fokus kedua, kata Rerno, Indonesia terus mendorong kelancaran bantuan kemanusiaan dan mendukung kerja United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA).
Dimana dirinya menyatakan, perlu adanya keterjaminan bantuan melalui lembaga bantuan dan pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina tersebut.
"Indonesia akan terus mendorong negara lain untuk terus memberikan dukungan terhadap UNRWA dan sebagaimana tadi sudah saya sampaikan UNRWA memiliki tanggung jawab hampir 6 juta pengungsi," kata dia.
Dari sisi Indonesia kata dia, pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan bantuan kemanusiaan baik langsung ke Palestina maupun melalui UNRWA.
Sementara, bantuan untuk UNRWA diklaim Retno telah ditingkatkan beberapa kali, dan ke depan bantuan akan disesuaikan terus dengan kebutuhan lapangan.
"Jadi bantuan yang kita berikan adalah demand and needs driven asistance, dan bantuan kita sudah berikan baik melalui darat maupun melalui udara," ujar Retno.
Ketiga, Indonesia mendesak agar semua keputusan International Court of Justice (ICJ) atau Mahkamah Internasional dipatuhi oleh Israel.
Sementara kata Retno, dewan Keamanan PBB yang memegang enforcing power memiliki peran sangat penting terhadap hal ini.
"Harapan kita pada saatnya dewan Keamanan PBB dapat membuat sebuah keputusan yang dapat memaksa Israel untuk patuh menjalankan keputusan ICJ," kata dia.
Keempat, Indonesia terus mendorong lebih banyak negara mengakui negara Palestina
Kelima, terus berusaha berupaya agar proses keanggotaan Palestina di PBB dapat segera dirampungkan.
"Dan keenam dan ini sangat penting artinya terus mendorong agar implementasi two state solution dapat dijalankan," tukas Retno.