News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Al-Qassam dan Al-Quds Kompak Targetkan Tempat Sembunyi Pasukan Israel, Serang Pakai Peluru dan Roket

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, bersiap menembakkan rudal ke pasukan Israel. Hamas menyatakan akan tetap bertahan di Rafah saat Israel mengumumkan rencana operasi skala besar di wilayah yang kini menampung 1,5 juta pengungsi tersebut - Al-Qassam dan Al-Quds mengumumkan hasil operasi mereka melawan pasukan Israel di Jalur Gaza, Jumat (7/6/2024).

"Dalam operasi pertahanan artileri dan setelah pemantauan lapangan, kami menargetkan kendaraan yang menyusup ke perbatasan Palestina-Mesir di sebelah barat Rafah menggunakan rentetan mortir kaliber berat," beber Al-Quds.

PBB Masukkan Israel ke Daftar Hitam

Seiring serangan di Jalur Gaza yang terus berlanjut dan telah menewaska lebih dari 36 warga sipil, Israel resmi masuk daftar hitam PBB.

PBB diketahui telah menambahkan Israel ke daftar hitam negara-negara yang telah melakukan kekerasan terhadap anak-anak dalam konflik bersenjata.

Keputusan PBB ini telah dikonfirmasi oleh diplomat Israel.

Dalam unggahan media sosial pada Jumat, Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, mengatakan ia menerima pemberitahuan resmi tentang keputusan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres.

"Ini sungguh keterlaluan dan salah," tulis Erdan di unggahan video yang memperlihatkan dirinya berbicara lewat telepon dan mengutuk keputusan PBB, dilansir AlJazeera.

Baca juga: Hakim Ad Hoc Israel di ICJ Mengundurkan Diri, Kirim Surat ke Netanyahu, Ucapkan Terima Kasih

"Saya menanggapi keputusan memalukan tersebut dan mengatakan, tentara kami adalah yang paling bermoral di dunia."

"Satu-satunya yang masuk daftar hitam adalah Sekretaris Jenderal yang memberi insentif dan mendorong terorisme dan dimotivasi oleh kebencian terhadap Israel," lanjutnya.

Di hari yang sama, Juru Bicara Guterres, Stephane Dujarric, menanggapi pernyataan Erdan.

Dujarric mengatakan seorang pejabat PBB menyebut utusan Israel tersebut sebagai "penghargaan yang diberikan kepada negara-negara yang baru terdaftar dalam lampiran" laporan tahunan "Anak-anak dalam Konflik Bersenjata".

"Hal ini dilakukan untuk memberikan peringatan kepada negara-negara tersebut," ujar Dujarric kepada wartawan.

Ia menambahkan laporan tersebut akan disampaikan kepada Dewan Keamanan PBB pada 14 Juni dan bakal diterbitkan secara resmi beberapa hari kemudian.

"Rekaman video panggilan telepon yang dilakukan Duta Besar Erdan, dan sebagian rekaman tersebut disebarkan di Twitter, sangat mengejutkan dan tidak dapat diterima – dan sejujurnya, ini adalah sesuatu yang belum pernah saya lihat selama 24 tahun saya mengabdi pada organisasi ini," pungkas Dujarric.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini