Tindakan keras terhadap kebebasan berpendapat seperti ini semakin sering terjadi sejak Putra Mahkota Mohammed bin Salman menjadi pemimpin de facto pada tahun 2017.
Kurang lebih 1,2 juta umat Islam telah tiba di Mekah dalam sepekan terakhir untuk melangsungkan ibadah Haji.
Para imam Saudi yang pro-pemerintah telah berdoa secara terbuka untuk Gaza dan Palestina dalam khotbah Jumat mingguan sejak bulan Oktober.
Tapi, dengan aturan baru diumumkan oleh Menteri Haji, ekspresi seperti itu mungkin saja akan dibatasi.
Arab Saudi belum secara resmi mengakui Israel sejak negara tersebut didirikan pada 1948.
Arab Saudi telah menjadi penentang dan pengkritik keras sejak Israel melancarkan serangan ke Gaza.
Mahkamah Agung Saudi pada Kamis, mengumumkan ibadah haji tahunan akan dimulai pada 14 Juni dan Idul Adha akan diperingati dua hari kemudian.
Haji adalah salah satu dari lima rukun Islam dan merupakan kewajiban agama bagi semua Muslim yang sehat, mampu secara finansial, berakal sehat, dan cukup umur untuk menunaikan ibadah haji setidaknya sekali seumur hidup.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)