Ia mengatakan pemerintah dan rakyat Indonesia bersama masyarakat dunia hari ini menyaksikan dengan kengerian, kecemasan, dan keheranan atas fakta bahwa bangsa yang menyatakan diri mereka modern dan beradab bisa melakukan pelanggaran yang nyata terhadap hukum humaniter internasional.
Baca juga: Menhan Prabowo Lakukan Pertemuan dengan Raja Yordania Bahas Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza
Penargetan masyarakat sipil dan infrastruktur sipil, kata dia, adalah pelanggaran tidak langsung terhadap hukum perang modern.
Untuk itu, kata dia, Indonesia mengimbau kedua belah pihak untuk menghormati hukum perang.
Selain itu, lanjut dia, Indonesia juga mengimbau seluruh kekuatan besar untuk menggunakan pengaruh besar mereka untuk menegakkan aturan hukum internasional.
Indonesia, kata dia, juga mengimbau agar temuan-temuan dari Mahkamah Internasional dapat ditegakkan.
"Bencana kemanusiaan yang nyata di hadapan kita harus segera diatasi. Indonesia adalah salah satu negara yang mendukung proposal yang baru-baru ini diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat, Mr Biden," kata dia.
"Imbauan untuk gencatan senjata segera dan tahapan-tahapan selanjutnya tersebut mengarah pada solusi yang nyata dan langgeng untuk masalah yang telah lama terjadi," sambung dia.
Indonesia, kata dia, siap untuk berkontribusi untuk semua upaya yang mengarah pada gencatan senjata segera dan untuk turut serta dalam setiap tahapan-tahapan selanjutnya setelah gencatan senjata tersebut.
Ia menyatakan Indonesia akan meningkatkan secara signifikan kontribusinya kepada UNRWA dan bantuan kemanusian lainnya.
Prabowo juga menyatakan kesiapan Indonesia untuk mengerahkan banyak tim medis dan rumah sakit lapangan untuk dioperasikan di Gaza.
Selain itu, ia juga menyatakan kesiapan Indonesia untuk mengerahkan kapal rumah sakit dan juga peralatan udara untuk turut serta untuk memberikan bantuan melalui udara bila diperlukan.
"Kami juga ingin mengevakuasi 1.000 pasien untuk bisa dirawat di rumah sakit-rumah sakit di Indonesia lalu dikembalikan ke Gaza apabila telah pulih dan situasi di Gaza sudah stabil," kata dia.
"Kami juga ingin mengevakuasi anak-anak dan anak yatim piatu untuk diberikan layanan pemulihan trauma, sekolah, dan dikembalikan ke Gaza setelah situasi lebih stabil," sambung dia.
Di akhir pidatonya, Prabowo menyatakan bagi Indonesia jalan keluar bagi masalah kemanusiaan yang ada saat ini hanyalah solusi dua negara.
Baca juga: Kedubes AS Koordinasi dengan Tim Transisi Prabowo, Lanjutkan Kerja Sama di Pemerintahan Baru
"Hanya solusi dua negara di mana Palestina dan Israel bisa hidup berdampingan dalam keamanan dan keselamatan yang dapat menyelesaikan masalah ini," kata dia.