News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-840: Deplu AS Sebut Tak Ada Bukti Pelanggaran HAM Berat Brigade Azov

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Brigade Azov. Berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-840.Deplu AS mengatakan bahwa tidak ditemukan bukti pelanggaran HAM berat oleh batalion Azov.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-840.

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan bahwa tidak ditemukan bukti pelanggaran HAM berat oleh batalion neo-nazi Ukraina, Azov.

Setelah keputusan tersebut, Amerika Serikat mengatakan akan mencabut larangan mengirim senjata kepada Brigade Azov.

PBB memasukkan Rusia ke Dalam daftar hitam karena lakukan kejahatan terhadap anak-anak.

Keputusan penggunaan aset-aset Rusia yang dibekukan akan diumumkan pada KTT G7.

Selengkapnya, berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-840, dikutip dari TheGuardian:

  • Tidak ditemukan bukti pelanggaran HAM berat pada Brigade Azov

Departemen Luar Negeri mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka tidak menemukan bukti adanya pelanggaran yang dilakukan Azov.

Sebelumnya, AS melarang mengirim peralatan dan pelatihan kepada unit milter asing.

Menurut Undang-Undang AS, ini adalah pelanggaran HAM berat.

Setelah hasil investigasi AS menyatakan Brigade Azov tak bersalah, mereka mengatakan keputusan tersebut adalah sebuah sejarah.

“Ini adalah halaman baru dalam sejarah unit kami,” kata Brigade Azov dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: AS akan Persenjatai Batalion Azov Neo-Nazi Ukraina, Rusia: Kyiv Cuma Jadi Alat

  • AS akan mempersenjatai Brigade Azov

Setelah keputusan tersebut, AS telah mencabut larangan menyediakan senjata dan pelatihan kepada Brigade Azov Ukrain.

Menurut Brigade Azov, dengan mendapatkan persenjataan dari AS akan meningkatkan kemampuannya.

“Memperoleh senjata dan pelatihan Barat dari Amerika tidak hanya akan meningkatkan kemampuan tempur Azov, namun yang paling penting, berkontribusi pada pelestarian kehidupan dan kesehatan personel," katanya.

Brigade Azov Ukraina memiliki peran penting dalam pertahanan kota pelabuhan utama Mariupol.

Azov dimasukkan ke dalam garda nasional Ukraina sebagai Brigade Pasukan Khusus ke-12.

Pemerintah Rusia telah memanfaatkan asal usul Azov dalam upayanya untuk menjadikan invasi Rusia sebagai pertempuran melawan pengaruh Nazi.

Meskipun rezim Vladimir Putin belum membuktikan klaim tersebut.

Selama berminggu-minggu Azov dikepung dan kekurangan amunisi.

Namun Azov mendapatkan pujian oleh warga Ukraina sebagai pahlawan.

Ratusan orang menyerukan pembebasan untuk Brigade Azov.

  • AS akan mengirimkan sistem rudal Patriot kepada Ukraina

Pada hari Selasa, dua pejabat AS mengumumkan pihaknya akan mengirimkan sistem rudal Patriot baru untuk ukraina.

Langkah ini tentunya disetujui oleh Presiden Joe Biden.

Rudal ini merupakan rudal kedua yang memiliki sistem Patriot yang dikirimkan AS kepada Ukraina.

  • Laporan PBB mengatakan kekerasan anak-anak telah mencapai tahap ekstrim

Menurut data PBB, anak-anak yang mengalami kekerasan pada tahun 2023 telah mencapai tingkat ekstrim.

Terutama di negara Ukraina.

PBB memasukkan angkatan bersenjata Rusia dan kelompok bersenjata yang berafiliasi dengannya ke dalam daftar hitam untuk tahun kedua atas pembunuhan dan pencacatan anak-anak serta penyerangan terhadap sekolah dan rumah sakit di Ukraina .

  • Penggunaan aset-aset Rusia yang Dibekukan akan diumumkan pada KTT G7

Aset-aset Rusia ini nantinya akan digunakan Ukraina dalam peperangan.

Namun langkah-langkah penggunaan baru akan diumumkan pada KTT G7 yang akan digelar di Italia pada minggu ini.

Juru bicara dewan kemanan nasional John Kirby berharap anggota G7 akan menyetujui kesepakatan mengenai penggunaan keuntungan dari bunga sebesar 300 miliar Euro aset bank sentral Rusia yang dibekukan sebagai jaminan atas pinjaman ke Ukraina .

  • Zelensky ingin Rusia hadir di KTT kedua

Presiden Ukraina, Zelensky mengatakan pihaknya ingin Rusia menghadiri KTT kedua berikutnya.

Tujuannya agar internasional dapat menyepakati peta jalan untuk mengakhiri perang.

  • Kepala kantor Zelensky, Anriy Yermak mengatakan formasi negosiasi yang disetujui Moskow merupakan pengalaman yang buruk

Menurutnya negosiasi tersebut memiliki arti perang dapat diakhiri di atas landasan dukungan yang luas sejak awal dan berakar pada hukum internasional.

“Kami berencana untuk bersama-sama mempersiapkan rencana bersama yang akan didukung oleh semua negara yang bertanggung jawab ini. Dan kami sedang mencari kemungkinan, pada pertemuan puncak kedua, untuk mengundang perwakilan Rusia, dan bersama-sama mempresentasikan rencana bersama ini.”

  • Lebih dari 90 negara akan hadir di KTT

Yermak mengatakan ia berharap negara-negara yang abstain seperti Tiongkok akan segera bergabung dalam proses tersebut

“Mereka punya waktu beberapa hari untuk mengubah posisi ini. Kami akan senang jika perwakilan tingkat tinggi Tiongkok hadir di Swiss," kata Yermak.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Perang Rusia vs Ukraina

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini