Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Departemen Pertahanan AS mengutus Angkatan militernya untuk segera mengirimkan kapal selam bertenaga nuklir ke wilayah Kuba, Jumat (14/6/2024).
Keputusan ini diambil sehari setelah empat kapal selam nuklir Rusia berlabuh di Havana, ibu kota Kuba untuk kunjungan langka ke pulau komunis tersebut.
Keempat papal tersebut diantaranya kapal selam nuklir Kazan, kapal perang Laksamana Gorshkov, serta kapal rudal presisi tinggi Fregat.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-842: Sanksi Baru Inggris untuk Rusia, Targetkan Armada Bayangan Putin
Melansir dari The Moskow Times, kapal nuklir itu sengaja dikirimkan Rusia untuk melakukan latihan Atlantik selama lima hari di pulau Karibia yang hanya berjarak 90 mil dari Florida.
Meski keberadaan kapal nuklir Rusia tidak menimbulkan sebuah ancaman, namun untuk menunjukkan eksistensi AS di wilayah tersebut, Gedung Putih mengirimkan kapal selam nuklir cepat USS Helena.
“Kapal selam serangan cepat USS Helena berada di Teluk Guantanamo, Kuba sebagai bagian dari kunjungan pelabuhan rutin,” kata Komando Selatan AS dalam sebuah postingan di media sosial, merujuk pada pangkalan Angkatan Laut Amerika di pulau tersebut.
“Lokasi dan transit kapal telah direncanakan sebelumnya,” imbuh Komando Selatan AS, dikutip dari APNews.
Kedatangan Kapal Rusia Picu Sinyal Perang Perang Dunia III
Meski kehadiran empat kapal tempur Rusia tidak dimaksudkan untuk menyerang kawasan perairan AS, melainkan untuk memperkuat hubungan Rusia dengan Kuba yang telah terjalin sejak pertemuan Diaz-Canel dan Putin pada tahun 2022.
Namun pengerahan militer Rusia yang tidak biasa di dekat Amerika Serikat dengan melibatkan kapal selam nuklir yang kuat telah membuat netizen berspekulasi apabila perang dunia III bakal terjadi. Mengingat hubungan kedua nya belakangan tengah memanas.
William Leogrande, seorang profesor di American University, mengatakan bahwa pengerahan kapal selam dan kapal perang terkuat Rusia di dekat AS menunjukkan lebih dari sekadar “praktik standar”.
Ia menilai pengerahan armada perang tersebut kemungkinan besar merupakan peringatan bagi Presiden AS Joe Biden.
Mengingat belakangan ini Biden memberikan persetujuan bagi pasukan Ukraina untuk menyerang beberapa sasaran di Rusia dengan menggunakan persenjataan AS.
“Kunjungan kapal perang Rusia adalah cara Putin mengingatkan [Presiden AS Joe] Biden bahwa Moskow dapat menantang Washington dalam lingkup pengaruhnya sendiri,” kata Leogrande.