News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Buntut Tuduhan ke Biden, Netanyahu Terancam Batal Pidato di Kongres AS, Disebut Tak Hormati Hukum

Penulis: Nuryanti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PM Israel Benjamin Netanyahu. Alexandria Ocasio-Cortez meminta undangan Netanyahu untuk berpidato di Kongres AS dicabut.

TRIBUNNEWS.COM - Anggota Kongres Amerika Serikat (AS), Alexandria Ocasio-Cortez, menanggapi kritikan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Benjamin Netanyahu diketahui merilis video yang mengkritik pemerintahan Joe Biden karena diduga menahan senjata dan amunisi untuk Israel.

Buntut kritikan itu, Alexandria Ocasio-Cortez meminta agar undangan Netanyahu untuk berpidato di Kongres AS pada 24 Juli 2024, dicabut.

"Benjamin Netanyahu adalah penjahat perang yang tidak menghormati hukum AS," katanya, Rabu (19/6/2024), dilansir Al Jazeera.

Sebelumnya, Benjamin Netanyahu dijadwalkan berpidato di pertemuan gabungan Kongres Amerika Serikat pada 24 Juli 2024.

Pidato Benjamin Netanyahu diperkirakan akan menjadi kontroversial di tengah momen perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung di Gaza.

Netanyahu Tuduh Joe Biden

Pada Selasa (18/6/2024), Benjamin Netanyahu mengklaim Amerika Serikat (AS) menahan senjata yang diperlukan untuk perang di Gaza.

Netanyahu kemudian menuduh Presiden AS Joe Biden telah menunda pengiriman bom berat tertentu ke Israel sejak Mei 2024.

Penundaan itu disebut Netanyahu karena kekhawatiran akan pembunuhan warga sipil di Gaza.

Dalam sebuah video yang dirilis, Netanyahu menyiratkan bahwa penundaan tersebut memperlambat serangan Israel di Kota Rafah di Gaza selatan.

Baca juga: Kapal Israel Cs Dipastikan Tenggelam setelah Ditembak Houthi di Laut Merah

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan, bom seberat 2.000 pon tersebut adalah satu-satunya senjata yang sedang ditinjau.

“Segala sesuatunya berjalan seperti biasanya," ujarnya kepada wartawan, Selasa, dikutip dari AP News.

Kongres AS Mengundang Netanyahu

Sementara itu, Kongres AS telah secara resmi mengundang Netanyahu untuk berbicara di hadapan anggota parlemen.

Undangan itu adalah wujud dukungan masa perang terbaru terhadap sekutu lama, meskipun terjadi perpecahan politik atas serangan militer Israel terhadap Hamas di Gaza.

“Tantangan nyata yang kita hadapi, termasuk berkembangnya kemitraan antara Iran, Rusia, dan Tiongkok, mengancam keamanan, perdamaian, dan kemakmuran negara kita dan masyarakat bebas di seluruh dunia,” ujar Ketua DPR Mike Johnson, masih dari AP News.

Pernyataan itu juga disampaikan Mayoritas Senat Pemimpin Chuck Schumer, bersama pemimpin Senat dari Partai Republik Mitch McConnell dan pemimpin Partai Demokrat di DPR Hakeem Jeffries.

“Untuk membangun hubungan yang langgeng dan menyoroti solidaritas Amerika terhadap Israel, kami mengundang Anda untuk berbagi visi pemerintah Israel dalam membela demokrasi, memerangi teror, dan membangun perdamaian yang adil dan abadi di kawasan," lanjutnya.

Baca juga: Hilang Kesabaran, Israel Bombardir Wilayah Lebanon Selatan, Cari Sasaran Hizbullah

Diketahui, penampilan Netanyahu di hadapan Kongres AS yang semakin terpecah, pasti akan menjadi kontroversial dan mendapat banyak protes baik dari anggota parlemen maupun dari luar gedung Capitol dari pengunjuk rasa pro-Palestina.

Bulan lalu, jaksa Pengadilan Kriminal Internasional mengajukan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin Israel dan menteri pertahanannya, Yoav Galant, atas tuduhan terkait perang.

Netanyahu mengecam tindakan ICC tersebut, dengan mengatakan ia menolak dengan rasa muak bahwa "Israel yang demokratis" disamakan dengan apa yang ia sebut sebagai "pembunuh massal".

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat memimpin rapat kabinet mingguan di Kementerian Pertahanan di Tel Aviv pada 7 Januari 2024. (RONEN ZVULUN / POOL / AFP)

Update Perang Israel-Hamas

Para pejabat Gaza menuntut Israel membebaskan 310 petugas kesehatan yang “menjadi sasaran penyiksaan” dan menyerukan penyelidikan internasional “untuk mengungkap nasib” puluhan petugas kesehatan Palestina yang menurut mereka telah “diculik” oleh pasukan Israel dari fasilitas kesehatan Gaza.

Seruan tersebut muncul di tengah laporan bahwa Dr Iyad al-Rantisi (53), kepala bagian wanita Rumah Sakit Kamal Adwan di kota Beit Lahiya, Gaza utara, meninggal saat diinterogasi di sebuah penjara Israel pada bulan November.

Baca juga: BREAKING NEWS: Israel Umumkan Serang Lebanon, Jet-jet Tempur Israel Lalu Lalang di Lebanon Selatan

Terjadi “kemunduran drastis” aliran bantuan ke selatan Gaza dalam beberapa pekan terakhir, menyebabkan kepanikan dan kelaparan, kata juru bicara PBB Farhan Haq.

Tentara Israel mengatakan rencana operasional untuk serangan di Lebanon telah disetujui ketika utusan AS Amos Hochstein mengakhiri kunjungan ke Beirut yang bertujuan meredakan ketegangan antara Israel dan Hizbullah.

Setidaknya 37.372 orang telah tewas dan 85.452 orang terluka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Revisi jumlah korban tewas di Israel akibat serangan yang dipimpin Hamas mencapai 1.139 orang, dengan puluhan orang masih ditawan di Gaza.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini