News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Korea

Siaga Tinggi, Korsel Lepas Tembakan Peringatan ke Puluhan Tentara Korut yang Terobos Perbatasan

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan Korsel menembakkan senjata setelah 30 tentara Korea Utara menerobos perbatasan

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Pasukan Korea Selatan dilaporkan melepas sejumlah tembakan peringatan, usai wilayah Zona Demiliterisasi yang berbatasan dengan Korea Utara berada dalam kondisi siaga tinggi.

Melansir dari CAN, tembakan itu di lepaskan pasukan Korsel setelah 30 tentara Korea Utara (Korut) menerobos masuk ke wilayah perbatasan yang dijaga ketat.

Kepala Staf Gabungan Korsel (JSC) menyebut bahwa insiden ini terjadi sekitar pukul 08.30 waktu setempat, usai tembakan di lepaskan lusinan tentara Korut ini segera mundur dari garis perbatasan.

Baca juga: Tak Terima Dikirimi Korut Ratusan Balon Sampah, Korea Selatan Balas Kirim Balon Isi USB Musik K-Pop

"Puluhan tentara Korea Utara melintasi garis demarkasi militer hari ini [dan] mundur ke utara setelah tembakan peringatan," ujar seorang pejabat JCS.

Imbas insiden ini ranjau darat di dekat perbatasan diketahui meledak hingga melukai beberapa tentara Korea Utara. Insiden terobos perbatasan bukan kali pertama yang dilakukan Korut.

Adapun insiden ini merupakan yang kedua dalam dua minggu terakhir. Menurut laporan JCS pada tanggal 9 Juni sekitar 20 hingga 30 tentara Korea Utara telah mencoba masuk ke wilayah Zona Demiliterisasi.

Belum diketahui maksud dari aksi penerobosan ini, namun aktivitas yang dilakukan Korea Utara di wilayah perbatasan tampaknya merupakan langkah untuk memperkuat kontrol internal.

Mengingat baru-baru ini perintah Presiden Kim Jong Un mengeluarkan perintah agar pasukannya mempercepat pembangunan jalan sepanjang 2 kilometer antara ujung utara DMZ dan garis demarkasi militer, yang membagi semenanjung itu.

Munculnya laporan soal penerobosan tentara Korut di kawasan perbatasan berlangsung ketika ketegangan Korsel dan Korut kembali meningkat, usai Pyongyang mengirim ratusan balon propaganda berisi sampah dan tinja hewan ke perbatasan tetangganya itu.

Baca juga: Mengenal Songbun, kasta sosial Korut berdasarkan kesetiaan pada rezim penguasa

Konflik Korsel-Korut Memanas

Perang Korea sebenarnya sudah terjadi lama, salah satu penyebabnya yakni adanya persaingan ideologi antara AS dan Uni Soviet, namun di tahun 1953 keduanya sepakat untuk menandatangani perjanjian damai.

Akan tetapi sejak beberapa tahun terakhir Korut mulai memancing agresi perang yang terbaru pemerintahan Jong Un nekat menerbangkan 300 balon ke Korea Selatan yang berisikan sampah kertas bekas dan plastik, kemudian ada limbah basah, pupuk, tisu toilet, puntung rokok bahkan tinja.

Langkah Pyongyang ini merupakan bentuk pembalasan atas selebaran anti-Utara yang sengaja diterbangkan oleh aktivis Seoul sebagai bagian dari kampanye propaganda pada Mei lalu.

Sementara itu merespon tindakan Korut, Korea Selatan (Korsel) bersiap menjalankan propaganda dengan memasang pengeras suara di perbatasan kedua negara. Pengeras suara itu kemudian digunakan oleh Korsel untuk menyebarkan propaganda anti-Korut.

Pihak Korsel mengatakan propaganda pengeras suara itu kemungkinan akan sulit diterima pemerintah Korut. Namun, Korea Selatan berharap pesan propaganda ini dapat membawa pesan dan harapan untuk militer dan warga Korea Utara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini