News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Mesir Membantah Telah Setuju Berpartisipasi dalam Pasukan PBB untuk Penyeberangan Gaza

Penulis: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentara Mesir di titik perbatasan. Senin (27/5/2024), Tentara Mesir dilaporkan menembaki Tentara Israel di perbatasan titik penyeberangan Rafah setelah berminggu-minggu ketegangan kedua negara yang dipicu invasi Rafah oleh IDF.

Mesir Membantah Telah Setuju Berpartisipasi dalam Pasukan PBB untuk Penyeberangan Gaza

TRIBUNNEWS.COM- Mesir membantah setuju untuk berpartisipasi dalam pasukan PBB untuk penyeberangan Gaza.

Mesir, pada hari Rabu, menolak laporan mengenai partisipasinya dalam kekuatan Arab yang diorganisir PBB untuk mengendalikan penyeberangan perbatasan Gaza, Anadolu Agency melaporkan.

“Rumor yang beredar di beberapa situs berita tidak benar mengenai persetujuan Mesir untuk berpartisipasi dalam pasukan Arab di bawah PBB untuk mengendalikan penyeberangan dengan Jalur Gaza,” kata seorang pejabat senior Mesir seperti dikutip oleh Saluran Berita Al Qahera.

Mesir juga menolak untuk berkoordinasi dengan Israel di Penyeberangan Rafah, rute penting untuk bantuan kemanusiaan ke Gaza, sejak Tel Aviv merebut terminal sisi Palestina bulan lalu.

Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Hampir 37.400 warga Palestina telah terbunuh di Gaza, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 85.400 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Lebih dari delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang dalam keputusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum perang terjadi. menyerbu pada tanggal 6 Mei.

Sumber: Middle East Monitor

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini