TRIBUNNEWS.COM - Dewan Distrik Sekolah Terpadu Los Angeles (LAUSD) memberikan suara 5-2 pada Selasa (18/6/2024), untuk mendukung larangan penggunaan ponsel bagi siswa selama di sekolah.

Larangan ini menyusul keluhan dari guru sekolah menengah di Amerika Serikat (AS) yang mengatakan penggunaan ponsel di kalangan siswa adalah masalah besar di kelas.

Kebijakan ini akan berlaku pada semester musim semi tahun 2025.

Menurut LAUSD, masalah ini menjadi hambatan bagi siswa dalam proses belajar mengajar.

"Kecanduan siswa terhadap ponsel telah mengganggu sosialisasi, kesehatan mental dan keberhasilan akademis mereka," kata anggota dewan, Nick Melvoin, pada Selasa lalu.

"Siswa kami terpaku pada ponsel mereka, tidak seperti orang dewasa," lanjutnya.

Ia lalu menjelaskan apa yang terjadi pada para siswa yang kecanduan ponsel.

"Mereka diam-diam scrolling (HP) di sekolah saat jam pelajaran. Mereka menunduk melihat ponsel saat menyusuri lorong. Mereka tidak berbicara satu sama lain atau bermain saat makan siang atau istirahat karena mereka memakai AirPods," ujarnya.

Dalam kampanye anggota dewan yang mendukung larangan itu, mereka mengutip sejumlah penelitian yang menyebutkan bahaya kecanduan ponsel.

"Penelitian menunjukkan penggunaan ponsel secara berlebihan berdampak pada kesehatan mental dan kesejahteraan remaja serta dikaitkan dengan peningkatan stres, kecemasan, depresi, masalah tidur, perasaan agresif, dan pikiran untuk bunuh diri," tulis anggota dewan yang mendukung larangan tersebut.

"Penelitian menunjukkan bahwa membatasi penggunaan ponsel dan akses media sosial selama hari sekolah akan meningkatkan kinerja akademik dan berdampak positif pada kesehatan mental siswa," kata para pendukungnya, dikutip dari CNN.

Baca juga: Ketahui Ciri-Ciri Anak Kecanduan Gadget dan Cara Mengatasinya

Setelah berlaku, larangan itu akan melampaui kebijakan distrik sekolah yang sudah ada sejak 2011, yang melarang siswa menggunakan ponsel selama pengajaran di kelas dan membatasi penggunaan media sosial di sekolah hanya untuk tujuan pendidikan.

Pro dan Kontra

Larangan penggunaan ponsel selama di sekolah disambut baik oleh sejumlah orang.

Namun, LAUSD masih mencari solusi untuk menjawab kekhawatiran orang tua yang ingin menghubungi anaknya jika terjadi keadaan darurat di sekolah.

"Saya pikir dalam keadaan darurat dan komunikasi orang tua, di sinilah banyak orang tua mengungkapkan kekhawatiran mereka kepada saya," kata anggota dewan, Nick Melvoin.

Ia mengatakan pemerintah harus berbuat lebih baik untuk mencegah kekerasan senjata dan menjaga keamanan para siswa.

LAUSD bermaksud untuk mencari masukan dari siswa, orang tua, staf, dan ahli tentang cara terbaik untuk menerapkan larangan tersebut di semua sekolah LAUSD pada semester musim semi tahun ajaran 2024-2025.

Sejumlah usulan yang muncul di antaranya, sekolah bisa mempertimbangkan kebutuhan siswa yang tidak fasih berbahasa Inggris dan mungkin membutuhkan ponsel untuk mengakses fitur terjemahan.

"Larangan itu bisa diterapkan dengan berbagai cara, misalnya beberapa sekolah bisa melarang ponsel di sekolah dan sekolah lain mungkin mewajibkan siswa menyimpan ponselnya di loker," kata Nick Melvoin, dikutip dari Los Angeles Times.

LAUSD memiliki waktu 120 hari untuk memperbarui kebijakan tersebut, kemudian hasilnya akan disampaikan kepada publik pada rapat di masa depan.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)