News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Asisten Dokter Gigi Jepang Ini Malah Jadi Ukairyo di Gifu, Ingin Menikah dan Tinggal di Luar Negeri

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Momoka Yano (23), asisten dokter gigi yang juga jadi penangkap burung kormoran (Ukairyo) di Gifu Jepang

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Gadis Jepang cantik usia 23 tahun ini baru saja beberapa bulan menjadi penangkap burung kormoran Ukairyo di Gifu Jepang, namun ingin sekali tinggal di luar negeri bersama anak-anaknya nanti apabila menikah.

"Kerja saya sebagai asisten dokter gigi juga di Gifu tempat lahir saya. Namun belakangan ini beberapa bulan lalu ikut membantu menangkap ikan menggunakan burung kormoran (ukairyo) di Gifu," papar Momoka Yano khusus kepada Tribunnews.com kemarin (25/6/2024).

Lalu mengapa suka kepada Ukairyo, menangkap ikan menggunakan burung kormoran?

"Saya suka berbicara berkomunikasi dengan banyak orang dengan berbagai bangsa," tekannya lagi.

Sampai saat ini di dalam keluarganya diakuinya hanya Yano saja yang belum pernah ke luar negeri.

"Ingin sekali saya ke luar negeri karena belum pernah ke luar negeri dan saya dengar Bali di Indonesia juga cantik sekali."

Baca juga: FSA Jepang Tegur Insider Trading yang Dilakukan 3 Lembaga Keuangan Besar

Lalu apa cita-cita masa depannya?

"Impian saya adalah bepergian ke banyak negara ke seluruh dunia untuk melihat pemandangan yang belum pernah saya lihat sebelumnya."

Hanya itu saja?

"Ada lagi satu mimpi yang mungkin terlalu besar. Saya ingin menikah dan menjalani kehidupan normal di luar negeri bersama anak-anak saya suatu hari nanti di luar Jepang," katanya.

Ukairyo adalah metode penangkapan ikan tradisional yang menggunakan burung kormoran peliharaan untuk menangkap ayu.

Metode memancing yang ditemukan di Cina dan Jepang. Selain itu, di Jepang, sejak zaman Heian (794 - 1185), bangsawan dan samurai memiliki sejarah melihat burung kormoran, dan bahkan di zaman modern, burung kormoran dilakukan sebagai pariwisata di berbagai tempat.

Secara khusus, Sungai Nagara Ukai di Kota Gifu, Prefektur Gifu sangat terkenal.

Di Jepang, burung kormoran adalah bentuk utama memancing ikan ayu, sedangkan pada periode Heian, bangsawan dan samurai menggunakan sebagai hiburan, saat itulah penggunaan burung kormoran mulai dilakukan.

Dilakukan pada musim semi hingga awal musim gugur, dan memancing sering dimulai pada hari ketika larangan memancing ikan ayu dicabut.

Api unggun yang dinyalakan di haluan perahu kecil berdasar datar berfungsi untuk mengejutkan Ayu selain penerangan. Ayu, yang dikejutkan oleh cahaya api unggun dan menjadi aktif, ditangkap oleh burung kormoran ketika sisiknya memantul dalam cahaya api unggun.

Seutas tali melilit tenggorokan burung kormoran, dan ayu, yang lebih besar dari ukuran tertentu, sehingga ikan tidak dapat ditelan sepenuhnya oleh burung kormoran, kemudian dipaksa meludahkan mengeluarkan kembali ikan itu ke dalam perahu nelayan dan menangkap ikan ayu itu.

Burung kormoran biasanya melakukan tugasnya di luar bulan purnama. Dilakukan dari pertengahan Mei hingga pertengahan Oktober. Alasan mengapa itu tidak dilakukan pada hari bulan purnama adalah untuk mencegah ayu, yang berkumpul di api unggun, terganggu oleh cahaya bulan purnama yang terang.

Awalnya, asal usul burung kormoran di Sungai Nagara berasal dari sekitar 1300 tahun, dan pada periode Edo, itu dipraktikkan di bawah perlindungan keshogunan Tokugawa dan keluarga Owari.

Setelah Restorasi Meiji, untuk sementara digunakan oleh Istana Arisugawa, tetapi pada tahun 1890 menjadi asrama berburu utama Rumah Tangga Kekaisaran Jepang. Dalam arti sempit, istilah "burung kormoran" mengacu pada delapan dari delapan upacara penangkapan ikan yang diadakan dari 11 Mei hingga 15 Oktober setiap tahun, terutama di Istana Kekaisaran Badan Rumah Tangga Kekaisaran. Ayu yang tertangkap di Goryo Ukai dipersembahkan ke Istana Kekaisaran, serta Meiji Jingu dan Ise Jingu.

Budaya ikairyo ini sudah diakui dan mendapat sertifikat sebagai salah budaya nasional Jepang yang perlu dilestarikan.

Sementara itu bagi para UKM Handicraft dan pecinta Jepang yang mau berpameran di Tokyo dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Perihal: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini