Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tercatat 100 warga Israel terinfeksi virus mematikan atau virus west Nile.
Secara umum, virus ini dianggap penyakit ringan, tetapi pada beberapa kasus, menyebabkan morbiditas parah dan bahkan kematian.
Dilansir dari Jerusalem Post, dari 100 orang tersebut, 8 di antaranya dirawat di unit perawatan intensif dan saat ini dibius dan diberi ventilasi dalam kondisi kritis.
Menurut pemberitaan Jpost, Kebanyakan pasien adalah penduduk Israel bagian tengah, beberapa dari wilayah Sharon, dan dirawat di Pusat Medis Meir di Kfar Saba.
Enam pasien dirawat di Sheba Medical Center, tiga di antaranya menggunakan ventilator dan dalam kondisi kritis.
Delapan dirawat di rumah sakit, dan delapan pasien yang diduga terinfeksi virus belum diverifikasi di laboratorium pusat.
Di Meir Medical Center, 25 pasien demam West Nile dirawat di rumah sakit, dua di antaranya dalam kondisi serius dan sedang diberi ventilator dan obat penenang.
Pasien tambahan dirawat di Rumah Sakit Ichilov di Tel Aviv.
Virus West Nile disebabkan oleh virus yang hidup di alam liar, biasanya di antara burung.
Perjalanan penyakit dimulai saat nyamuk menggigit burung dan menularkan virus kepada mereka, yang terus hidup di tubuh burung.
Pada tahap berikutnya, nyamuk terus menggigit, menularkan virus ke hewan dan manusia.
"Pada umumnya, virus ini dianggap sebagai penyakit ringan, tetapi dalam beberapa kasus, virus ini menyebabkan morbiditas parah dan bahkan kematian," dikutip dari Jerusalem Post, Rabu (3/7/2024).
Infeksi ini biasanya tidak menimbulkan gejala. Dalam beberapa kasus, muncul penyakit seperti flu yang dapat sembuh dengan sendirinya.
Gejalanya meliputi demam, sakit kepala, lemas, nyeri sendi dan otot, konjungtivitis, ruam, dan terkadang mual dan diare.