TRIBUNNEWS.COM - Tak pernah berhenti, pemukim ilegal Israel terus berulah, mengganggu warga Palestina.
Baru-baru ini, pemukim Israel sengaja membuang limbah ke mata air Al-Auja, sebalah utara kota Jericho di Tepi Barat, dikutip dari Middle East Monitor.
Pengawas Umum Organisasi Al-Baydar untuk Membela Hak-Hak Badui, Hassan Malihat mengatakan aksi yang dilakukan pemukim Israel ini membuat Mata Air Al-Auja menjadi tercemar.
Sehingga warga Palestina yang berada di wilayah tersebut kesulitan mendapatkan air bersih untuk diminum.
Tidak hanya itu, otoritas pendudukan Israel mengeluarkan denda kepada pengemudi traktor Badui dari komunitas terdekat yang mencoba mengambil air untuk keperluan minum dan ternak.
Menurut Malihat, tindakan pemukim ini berdampak bagi kesehatan warga Palestina.
Lingkungan juga menjadi terancam akibat ulah pemukim Israel.
Dengan tegas, Malihat mengatakan tindakan Israel ini sudah melanggar peraturan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan hukum humaniter internasional.
Faktanya, pemukim Israel tidak hanya kali ini berulah kepada penduduk desa Al-Auja.
Sebelumnya, penduduk desa Al-Auja telah cukup menderita lantaran pembongkaran dan penganiayaan Israel.
Berulang kali pemukim Israel dan pasukan IDF juga melakukan serangan kepada para warga.
Warga Al-Auja juga tidak diberikan akses ke layanan dasar oleh otoritas pendudukan.
Baca juga: Pemukim Israel Serang Penduduk Palestina dengan Gas Air Mata dan Tongkat, IDF Diam Saja Menonton
Otoritas pendudukan mengklaim larangan tersebut karena lokasi Al-Auja berada di 'Area C' Tepi Barat.
Di mana lokasi tersebut adalah tanah Palestina di bawah kendali administratif dan militer Israel.
Pada pertengahan bulan Juni, sekelompik pemukim Israel menyerbu komunitas Badui Arab Al-Malihat, yang terletak di barat laut Yerikho di Tepi Barat yang Diduduki.
Malihat melaporkan para pemukim telah menyusup ke komunitas tersebut dua kali sejak fajar, dengan tujuan untuk memprovokasi dan mengintimidasi penduduk.
Mereka menyerang para warga, membongkar rumah, menyita tanak, merusak tanaman hingga menyita properti warga.
Sejak tahun 1967, Israel telah menduduki Tepi Barat yang diperjuangkan Palestina sebagai inti negara merdeka.
Namun sejak saat itu, Israel terus-terusan membangun pemukiman ilegal khusus Yahudi.
Kemudian serangan meningkat sejak perang Gaza dimulai pada Oktober 2023.
Sejak Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan 553 warga Palestina di Tepi Barat.
Tidak hanya itu, Israel juga secara ilegal menyita sekitar 27.000 hektar tanah di Tepi Barat yang diduduki dan memaksa 25 komunitas Palestina untuk pergi.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Pemukim Israel dan Tepi Barat